Diselamatkan Untuk Menjadi Berkat

Kriminal / 12 December 2005

Kalangan Sendiri

Diselamatkan Untuk Menjadi Berkat

evrianty Official Writer
2750

Diselamatkan Untuk Menjadi Berkat

 

Sumber Kesaksian: Tony Sitanggang

 

 

JAWABAN.com - Malam itu saya dan teman-teman saya menjebak mikrolet yang arahnya jurusan Bogor. Kita rampas semua uang, barang dan perhiasan penumpangnya, dan setelah itu kita naik mikrolet yang berbalik ke arah Jakarta. Saat kita sudah tenang karena sudah mendapatkan hasil, tapi tanpa disadari ternyata kita sudah dikejar oleh tukang-tukang ojek.

Begitu saya mau turun ternyata sudah dikepung oleh mereka. Saya langsung lari ke arah kampung dan bersembunyi, saya loncat ke bawah lubang besar. Massa di atas sudah berteriak-teriak, "Sudah bakar saja! Bakar saja! Keluar!!". Saya berteriak, "Bukan saya, saya bukan maling." Tapi saya langsung dibawa ke kantor polisi. Rupanya di kantor polisi, teman-teman saya sudah ada di situ.

Ternyata, ini bukan kali pertama Tony Sitanggang masuk ke penjara. Sebelumnya Tony pernah mendekam di penjara selama 1 tahun 1 bulan, karena menabrak seorang polisi hingga tewas. Disanalah dia mendapatkan pengetahuannya dalam dunia kejahatan.

Di sana saya malah belajar, saya yang awalnya tidak pernah tahu tentang merampok, saya justru belajar bersama teman-teman yang terkena kasus perampokan dan pembunuhan di penjara. Setelah hukuman saya 1 tahun 1 bulan selesai, saya bebas. Saya mengumpulkan teman-teman saya, saya atur dan arahkan semua, saya jadi komandan mereka. Sudah banyak orang yang kita todong, bus-bus yang kita bajak, dan orang-orang yang kita peras.

Toni terus melakukan tindakan tersebut sampai dia tertangkap dan harus mendekam di dalam penjara untuk kedua kalinya.

Saya kena hukuman 1 tahun 6 bulan. Selama itu, saya jadi kepala kamar di LP, saya punya jagoan-jagoan yang bisa saya suruh memukuli orang. Mereka semua menyetor uang pada saya. Sampai suatu ketika ada orang yang dipukuli oleh anak buah saya itu tidak terima. Dan besok sorenya anak buah saya dipukuli sama dia. Sebagai kepala kamar, saya tidak terima anak buah saya dihantam orang apalagi yang menghantam itu anak kamar biasa. Setelah mendengar cerita dari teman-teman di situ, kita menduga-duga otak dari pemberontakan ini.

Tony kemudian mengatur siasat dan membagikan senjata kepada anak buahnya sampai kesempatan itu tiba. Tony menyuruh anak buahnya hanya menusuk orang itu di bagian pantat. Tapi ternyata pisau itu mengenai dompet dan bengkok. Akibatnya korban melawan dan Tony memerintahkan semua untuk menyerbu korban, ada yang menendang dan ada yang memukuli dengan batu. Akhirnya korban meninggal dan hukuman Tony ditambah.

Setelah itu ada rasa ketakutan, saya bertanya-tanya siapa sebenarnya musuh saya. Karena saya mendengar isu bahwa mereka akan menghabisi saya. Tapi pada satu malam saya sendirian di kamar, saya merenung, saya hanya berpikir kalau saya melakukan pekerjaan ini terus, berbuat jahat terus, cepat atau lambat saya akan mati. Waktu itu saya bilang, "Tuhan, saya mau berubah, tapi bagaimana caranya?"

Waktu saya ke gereja, hamba Tuhannya berkata, "Saudara-saudara semua yang berada dalam penjara, tidak lebih jahat daripada saya. Ketika saya datang pada Tuhan, Dia memulihkan hidup saya." Lalu dia bertanya, "Siapa yang mau menerima Tuhan Yesus hari ini?" Saya langsung maju. Waktu itu teman-teman saya terheran-heran, mereka bilang saya sudah jadi bencong. Saya tidak perduli apa yang mereka bilang. Begitu saya kembali ke kamar saya berdoa lagi, saya menangis dan sepertinya pada waktu itu semua masalah saya terangkat, sepertinya masa depan saya dibukakan oleh Tuhan, tidak ada lagi ketakutan. Saya mulai baca alkitab, saya mulai pergi ke blok-blok, mereka bertanya-tanya kenapa saya bisa bertobat, saya jawab itulah kebaikan Tuhan.

Tony Sitanggang mulai menghibur kalau temannya ada yang merenung, dia juga mendoakan teman-temannya yang sakit, dan mengajak teman-temannya untuk meninggalkan kejahatan.

Saya bebas bulan Agustus 1998. Saya hanya bisa bilang, "Terima kasih Tuhan... Terima kasih..." dan saya sangat yakin Tuhan akan membawa saya ke masa depan yang lebih baik untuk melayani Tuhan. Saya berkomitmen waktu itu saya juga akan melayani saudara-saudara saya di penjara. Saya melayani di LP Karawang dan LP Bekasi, dan kemanapun saya pergi, saya sangat bangga memiliki Tuhan Yesus, karena Dia yang mengubah hidup saya, Dia yang membuat hidup saya menjadi berarti.(fis)

"Yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibahrui di dala roh dan pikiranmu, dan mngenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:22-24).


 

Halaman :
1

Hot Topics

  1. Cahaya Bagi Negeri
  2. Daily Devotional
  3. Nabi Palsu
  4. Khotbah Tentang Bersyukur
  5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Ikuti Kami