Hukum Katup Dalam Kepemimpinan

Kata Alkitab / 21 November 2005

Kalangan Sendiri

Hukum Katup Dalam Kepemimpinan

Contasia Christie Official Writer
429

Kepemimpinan Menentukan Sukses Saul Dan Daud

Sumber : 1 Samuel 17:24-40

Ketika Goliat menantang pasukan Israel, pasukan Israel yang ketakutan menjadi lupa bagaimana caranya untuk berperang. Mereka kekurangan seorang pemimpin yang dapat menyediakan strategi untuk sukses.

Saul adalah tentara yang berpengalaman, namun ia dikuasai ketakutan akan Goliat. Dilain pihak Daud menguasai situasi, menyiapkan senjatanya (ketapel dengan lima buah batu licin) dan berlari ke arah Goliat.

Saul menderita dibawah katup ketakutan, lumpuh dari kepemimpinan. Sebaliknya Daud, sekali ia mengalahkan raksasa, orang Israel bersatu dengannnyamenghalau orang Filistin.

Kemampuan Kepemimpinan Menentukan Tingkat Keefektifan Seseorang

Sumber : 2 Samuel 4:1-4)

Sukses terletak didalam pencapaian hampir setiap orang. Tapi kesuksesan pribadi tanpa kemampuan kepemimpinan hanya membawa sedikit keefektifan. Pencapaian hanya sebagian dari apa yang dapat terjadi pada kepemimpinan yang baik. Semakin tinggi anda mendaki, semakin anda memerlukan kepemimpinan. Semakin tinggi anda ingin mendaki, semakin besar anda membutuhkan kepemimpinan. Semakin besar dampak yang anda ingin buat, semakin besar pengaruh yang anda butuhkan untuk itu.

Kemampuan kepemimpinan adalah katup yang menunjukkan tingkat efektifitas seseorang. Semakin rendah kemampuan individual seseorang untuk memimpin, semakin rendah katup potensi yang ia miliki. Semakin tinggi kepemimpinan, semakin tinggi efektifitas. Kemampuan kepemimpinan anda - untuk hal baik atau buruk - selalu menggambarkan efektifitas dan dampak potensi dari organisasi anda. Untuk mencapai tingkat efektifitas tertinggi, anda harus meraih/ menggapai katup kemampuan kepemimpinan anda.

Mengapa Saul gagal sebagai raja Israel saat Daud justru sukses?

Jawabannya dapat ditemukan dalam hukum Katup : kemampuan kepemimpinan menggambarkan tingkat efektifitas seseorang. Ketika Daud menaiki banyak katup, sikap saul justru membuat katup terjepit dengan kuatnya dalam sistem kepemimpinannya. Mari kita lihat jalur yang sama yang mereka jalani.

1. Keduanya menerima nasehat dari hamba Tuhan

Samuel, hakim terakhir Israel mengurapi kedua orang ini. Keduanya menerima keuntungan dari nasehat hamba Tuhan ini ~ Saul dari Samuel, Daud dari Samuel, kemudian Nathan yang nabi.

2. Keduanya menghadapi tantangan besar

Setiap pemimpin menghadapi hal yang sama (terkadang). Contoh Goliat ; ketika pasukan Filistin menantang pertempuran pada bangsa Israel, baik Saul maupun Daud mendengar tantang ini. Saul yang adalah serdadu Israel dengan nama besar, dilanda ketakutan. Namun daud yang masih muda, bergelora menghadapi tantangan itu dan memenangkan penghargaan dari Tuhan.

Keduanya memiliki pilihan untuk berubah dan bertumbuh. Saul dan Daud bereaksi sangat berlainan ketika dikonfrontasi masalah. Saat Samuel menegor Saul ketika membuat pengorbanan tanpa ijin kepada Tuhan, raja tidak menunjukkan perkataan penyesalan. Ini jelas bahwa Saul tetap memegang konsep/ prinsip yang sama.

Daud mempunyai keadaan hati yang amat berbeda. Ketika nabi Nathan mengkonfrontasi raja setelah insiden hinanya dengan Betsyeba, Daud hancur dalam kesedihan dan penyesalan.

Katup yang Membatasi Saul

Tuhan memindahkan semua katup eksternl dari Saul ketika anak Kusy menaiki tahta Israel. Namun meski tanpa katup eksternal kepemimpinan, Saul masih diliputi beberapa katup internal.

  • Ketakutan : Saul memulai tahtanya dengan bersembunyi dibalik perlengkapan.
  • Ketidaksabaran : Saul menolak menanti samuel dan mempersembahkan persembahan ilegal.
  • Penolakan : Saul meneruskan langkahnya sebaik mungkin meski setelah samuel menyatakan bahwa Tuhan sudah menolak dia sebagai raja.
  • Impulsif / Mengikuti Kata Hati : Saul memiliki noda dengan membuat kutuk yang membuat ia harus membayar dengan hidup anaknya.
  • Penipuan : Saul memberikan anaknya Mikhal kepada Daud dan berharap Daud yang maqsih muda akan mati di pertempuran untuk menggapai perkawinannya.
  • Kecemburuan : Saul menjadi murka ketika orang membandingkan dirinya dengan Daud dan sejak saat itu ia memelihara mata yang penuh kecemburuan pada Daud.
  • Kemarahan : Saul berulangkali mencoba membunuh Daud.

Katup yang Tidak Membatasi Daud

Daud juga memiliki banyak katup dalam hidupnya, baik internal maupun eksternal, tapi itu tidak menghentikan langkahnya.

1. Keluarganya

Keterbatasan Daud dimulai di rumahnya. Ketika Samuel minta Imam Isai mengumpulkan semua anaknya supaya Tuhan dapat menyatakan raja berikutnya untuk Israel, tidak ada seorngpun yang berpikir untuk memanggil Daud. Saudaranya sendiri berpikir tidak ada yang baik dari hidup Daud, demikian juga dengan ayahnya. Ketika Daud mengunjungi medan pertempuran, mereka mencaci Daud. Ketika Daud berbicara menantang hujatan Goliat, saudaranya sendiri menghina dia dan meminta Daud untuk pulang ke rumah.

2. Pemimpinnya

Saul melanjutkan usaha mensabotase kepemimpinan dan keefektifan Daud. Ketika Daud menawarkan diri untuk melawan Goliat, saul mengatakan seperti dalam 1 Samuel 17:33 : "Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit." Lalu Saul mencoba meletakkan peralatan perang yang berat. Ia saja tidak yakin untuk memakai baju perang itu. Selama bertahun-tahun kemudian ia bahkan berusaha membunuh Daud.

3. Latar Belakangnya

Daud datang dari latar belakang gembala miskin. Ayahnya, Isai asal Betlehem mengalami kekurangan baik dari garis keturunan dan posisi kekuasaan. Daud bahkan bukan anak tertua dalam keluarga. Tujuh saudara yang lebih tua telah ada sebelum dia.

4. Kemudaan dan Ketiadaan Pengalaman

Sewaktu samuel mengurapi Daud, anak muda ini tidak memiliki pengalaman memimpin apapun kecuali menggembala domba. Ketika ia maju menghadapi Goliat, orang menganggapnya hanya anak-anak dan ia tidak punya pengalaman perang. Sekali lagi, orang tidak memperkirakan dan tidak menghormati dirinya.

Seorang yang Mengangkat Katup

Secara mendadak Daud menjadi pemimpin besar - bukan karena ia kehilangan batasan dalam hidupnya. Dia menerimanya karena ia menjadi pengangkat katup. Setiap pemimpin memiliki batasan dalam hidup, tidak ada yang lahir tanpa itu. Hal itu tidak hilang ketika seseorang mendapat gelar, posisi atau kuasa. Isunya bukan tentang masalah katup yang dimiliki, tapi bagaimana menanganinya.

Sumber : Sumber: Maxwell Leadership Bible
Halaman :
1

Ikuti Kami