Enyahkan Mitos Salah Bunuh Diri

Kata Alkitab / 17 January 2005

Kalangan Sendiri

Enyahkan Mitos Salah Bunuh Diri

Admin Spiritual Official Writer
8545
Kita harus mengenyahkan mitos bunuh diri yang mungkin kita pegang. Apa saja mitos itu?, kita akan membahasnya berikut ini :

  • Hanya sedikit orang yang terhitung melakukan bunuh diri. Salah

Menurut penelitian di Amerika saja, setiap 17 menit sekali ada orang melakukan percobaan bunuh diri. Setiap hari dirata-ratakan 86 orang melakukan bunuh diri, dan 1500 berusaha melakukan percobaan bunuh diri setiap harinya. Di AS bunuh diri sendiri menempati posisi delapan besar yang menyebabkan kematian. Untuk mereka yang berusia 15-24 tahun, bunuh diri menjadi posisi ketiga yang menyebabkan kematian. Lebih banyak orang Amerika, diperkirakan ada sekitar 31.000 orang yang membunuh diri mereka daripada mereka yang menjadi korban pembunuhan. Untuk setiap tindak bunuh diri yang berhasil dilakukan, ada 25 tindak percobaan bunuh diri. Diperkirakan ada 750.000 percobaan bunuh diri setiap tahunnya yang mempengaruhi kehidupan jutaan orang anggota keluarga. Jumlah orang yang selamat bertumbuh 186.000 orang setiap tahunnya. Untuk setiap tindak bunuh diri, paling tidak ada enam orang yang mendapat pengaruh dalam kehidupan mereka.

  • Bicara tentang bunuh diri akan menumbuhkan gagasan terhadap pikiran seorang yang mengalami depresi. Salah

Ini bukan asumsi yang akurat mengingat seorang yang mengalami depresi biasanya mempertimbangkan bunuh diri lama sebelum diucapkan oleh orang lain. Mitos ini adalah satu hal yang membebani lebih banyak kehidupan daripada menyumbang kebaikan. Seorang individu pelaku bunuh diri pada dasarnya menyadari bahwa seseorang pada akhirnya akan mengamati "rasa sakitnya". Berbicara tentang bunuh diri akan menurunkan kesulitan orang yang mengalami "luka" ini karena ia mengalami kelegaan dari rasa terisolasi. Seseorang yang terisolasi oleh "rasa sakit" lebih mungkin untuk melakukan bunuh diri.

  • Orang yang berbicara tentang bunuh diri biasanya tidak mengikuti apa yang dibicarakan. Salah

Pelaku bunuh diri benar-benar mengingini pertolongan lebih daripada keinginan mereka untuk mati. Berbicara tentang membunuh diri sendiri adalah satu bentuk "teriakan" mereka untuk mencari pertolongan. Banyak orang melalui rasa takut dan penolakan tidak mengetahui teriakan minta tolong ini dan menolak untuk ikut terlibat. Anda dapat memastikan bahwa ketika seseorang bicara tentang bunuh diri, maka mereka serius tentang hal itu.

  • Kebanyakan bunuh diri terjadi tanpa tanda peringatan. Salah

Memang kelihatannya satu tindak bunuh diri terjadi tanpa tanda-tanda peringatan, namun biasanya sejumlah tanda isyarat bunuh diri telah mengambil alih tindakan mereka. Sejumlah tanda berikut merupakan ciri pikiran bunuh diri : sikap menarik diri, depresi, agresif dan mengambil resiko, alkoholik dan penyalahgunaan obat, penyimpangan pola makan, perubahan kepribadian, sikap mengancam, membagi-bagi barang miliknya, kehilangan daya tarik terhadap seks. Meski kejadian itu kelihatannya tidak memberi peringatan bagi keluarga, biasanya otopsi secara psikologi dari korban bunuh diri mengungkapkan tanda-tanda pendahuluan.

  • Bunuh diri cenderung merupakan warisan. Salah

Tidak ada kecenderungan genetik untuk bunuh diri. Bagaimanapun, bunuh diri memiliki tendensi untuk terjadi dalam keluarga. Bunuh diri memiliki dampak negatif yang besar terhadap kelangsungan anggota keluarga, dimana kadang-kadang membuat pikiran atau usaha bunuh diri menjadi bagian dalam keluarga mereka. Pola perilaku bunuh diri akhirnya kelihatannya mengikuti pola yang terjadi dalam keluarga.

  • Jika tidak ada catatan, maka itu bukanlah bunuh diri. Salah

Kira-kita dua pertiga dari mereka yang melakukan bunuh diri tidak meninggalkan catatan sama sekali.

  • Ketika depresi semakin ringan, bunuh diri bukan lagi menjadi satu perhatian khusus. Salah

Ketika satu orang penderita depresi mengalami satu periode kemajuan yang nyata, kondisi secara keseluruhan mungkin pada kenyataannya justru menjadi sesuatu yang makin membahayakan. Keringanan mungkin menjadi satu hasil kemajuan bersama pelaku bunuh diri dan kelegaan bahwa perjuangan untuk membuat keputusan telah selesai.

  • Pelaku bunuh diri tidak dapat berbicara jika dia memiliki maksud untuk mati. Salah

Hampir setiap orang yang melakukan bunuh diri berjuang dengan keputusan untuk hidup atau mati. Biasanya ada dua suara dalam batin yang berteriak : "ya" dan "tidak". Semua mungkin bisa menyelamatkan satu kehidupan untuk anggota keluarga atau teman yang peduli untuk melangkah dan menunjukkan kepedulian terhadap perjuangan para pelaku bunuh diri. Untuk seseorang terombang-ambing antara memilih hidup atau mati, satu perhatian, belas kasihan, "suara" dari pihak luar dapat menjadi nasehat untuk mereka memilih kehidupan. Bagaimanapun, ada sejumlah situasi dimana tidak masalah bagaimana sulitnya campur tangan dicoba, seseorang memiliki masa lalu yang tidak dapat dikembalikan.

  • Wanita mengancam bunuh diri, namun hanya pria yang bisa melakukannya. Salah

Meskipun wanita membuat isyarat lebih jauh tentang bunuh diri dibandingkan pria, mereka melakukan usaha bunuh diri 3 banding 1, namun biasanya wanita memilih tindakan yang lebih lambat, metode yang kurang mematikan seperti pengobatan dengan resep dokter, kemudian menaikkan kesempatan mereka atau penyelamatan dan pertahanan hidup. Pria membuat usaha lebih jauh. Perilaku bunuh diri di pihak pria kelihatannya lebih mematikan. Pria melakukan bunuh diri dengan rasio 3 banding 1, karena mereka lebih suka memakai cara yang lebih cepat, artinya cara yang pria pakai lebih mematikan, seperti memakai pistol atau mobil. Ini sepertinya menjelaskan mengapa lebih banyak pria yang melakukan bunuh diri. Pria berusaha lebih keras untuk bunuh diri!.

  • Hanya orang yang yakin adalah tipe pelaku bunuh diri. Salah

Meskipun sejumlah orang memiliki resiko lebih tinggi melakukan bunuh diri, tidak ada tipe kepribadian tertentu yang melakukan bunuh diri. Bunuh diri cenderung menjadi fenomena antar budaya yang mempengaruhi semua kelompok sosial ekonomi.

  • Hanya orang gila atau sakit jiwa yang melakukan bunuh diri. Salah

Seseorang yang berpikir dan mencoba melakukan bunuh diri tidak perlu seorang "gila". Ada kemungkinan pola pikiran negatif dan deptresi yang mengambil alih seseorang ke titik mengingini untuk mengakhiri hidup. Jika seseorang dalam keluarga anda melakukan bunuh diri, itu tidak berarti membuat orang tersebut gila. Sedihnya, stigma ini masih melekat terhadap banyak keluarga dari pelaku yang bertahan dari bunuh diri dalam komunitas kita.

  • Orang yang melakukan bunuh diri tidak pernah mencari pertolongan medis terhadap usaha bunuh diri tersebut. Salah

Banyak kali penyakit ringan secara fisik mengiringi depresi. Pelaku bunuh diri seringkali mencari perawatan medis untuk masalah fisik sebelum melakukan usaha bunuh dirinya. Sejumlah orang mencari konseling namun kehilangan semangat ketika mereka tidak melihat hasil secara cepat dan tidak meneruskan konselingnya.

Dengan mengetahui mitos bunuh diri yang salah ini maka kita bisa menjadi seorang yang lebih baik. Kita akan menjadi orang yang mengasihi dan peduli pada sesame, terutama mereka yang "berpikir" untuk melakukan bunuh diri. Sumber : Candy Arrington – CBN.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami