Pulih dari Dukacita.

Spirituality / 30 November -0001

Kalangan Sendiri

Pulih dari Dukacita.

Sri Muryani Contributor
135
Dalam kehidupan ini pasti ada waktu dimana seseorang akan ditinggalkan oleh orang yang dicintai atau dikasihinya karena kematian. Dan tentu saja akan mengalami perasaan dukacita. Dukacita kehilangan orang yang dicintai adalah hal yang biasa terjadi dan sesuatu yang wajar. Tetapi ada juga yang mengalami dukacita yang begitu lama dan sulit untuk menerima kenyataan tersebut, bahkan sampai mengganggu kesehatan tubuh, gangguan psikologis dan ingin mengakhiri hidupnya. Ada juga yang sampai marah dan kecewa sama Tuhan untuk apa yang dialaminya. Berikut ini adalah penyebab seseorang mengalami dukacita yang dalam, yang mengganggu kesehatan tubuh, gangguan psikologis dan perasaan kecewa dan marah sama Tuhan? 1. Kehilangan orang-orang yang dicintai dan dikasihi dalam waktu yang dekat membuat seseorang tidak bisa menerima kenyataan. 2. Sangat mencintai orang yang dikasihinya (suami/istri, Ibu/ayah, anak atau pacarnya). Perasaan mencintai yang terlalu dalam membuat seseorang akan mengalami duka yang dalam dan sulit menerima kenyataan akan kepergian orang yang dicintainya. 3. Harapan atau keinginan untuk bisa hidup bersama dengan orang yang dicintai dalam waktu yang lama dapat menjadi salah satu alasan seseorang mengalami dukacita yang lama. Bagaimana cara menangani orang dari perasaan dukacita yang mendalam 1. Empati. Perkataan empati untuk orang yang mengalami dukacita dapat menolong dan membuat orang tersebut dikuatkan. Perkataan empati dapat menyadarkan orang yang berdukacita bahwa ada orang lain yang memperhatikan dan merasakan apa yang rasakannya. Jadi orang tersebut tidak merasa sendiri dalam memikul kesedihan ditinggalkan oleh orang yang dicintainya. 2. Menjadi temannya dan memberikan perhatian serta penghiburan. ( Filipi 2:1. Berkata: Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan. 3. Menguatkan dengan kebenaran Firman Tuhan, bahwa kematian orang yang kita cintai bukanlah kematian yang sia-sia, jadi tidak perlu berlama-lama dalam kesedihan. (Firman Tuhan berkata di dalam Mazmur 116:15. Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang di kasihi-Nya. 4. Membawanya ke komunitas rohani, tujuannya agar orang tersebut memiliki teman yang baru, yang bisa mendoakan dan menghiburnya. 5. Menceritakan masalahnya ke Pastor/Pdt/Gembala jemaat atau ke konselor baik yang ada di gerejanya atau konselor Kristen yang lain agar dapat mengeluarkan segala beban yang ada di dalam dirinya dan di doakan untuk menguatkannya. 6. Bila sudah mengganggu psikologis dan kejiwaan disarankan ke Psikolog atau ke Psikiater. Karena dengan membawa ke orang yang memiliki keahlian akan di tangani dengan tepat.
Halaman :
1

Ikuti Kami