Keluarga adalah tempat di mana karakter seorang anak terbentuk, sebagai mana kita jumpai di dalam
Lukas 2:40
Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih
karunia Allah ada pada-Nya. 2:51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke
Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan
semua perkara itu di dalam hatinya.
Terkadang kita jumpai dan sebagai seorang pendeta, sering saya mendengar
sekolompok anak SD, yang walau masih sangat kecil tetapi kata-kata ”
Babi, Anjing, Sapi, Kambing atau kebun Binatang …” sering diucapkan
..ini menunjukkan bahwa keluarga hari-hari ini tidak menjadi tempat yang
nyaman dimana karakter seorang anak terbentuk, sehingga dengan
sendirinya semua penghuni kebun binatang di ucapkan. Padahal kita tahu
bersama Keluarga adalah Persekutuan terkecil yang Tuhan bentuk dan
disana sosok seorang Ayah diharapkan menjadi seorang Imam atau kepala
keluarga.
Ada sebuah kisah atau ilustrasi yang ingin saya ceritakan untuk kita
semua, suatu ketika Tuhan menciptakan seorang manusia, lalu malaikat
lewat dan lihat sambil berkata ”
Tuhan apa yang Tuhan kerjakan ?! Tuhan menjawab malaikat itu, saya sedang mengerjakan sosok seorang Ayah . Malaikat protes, bapak kok tinggi sekali , dan bagaimana dia bisa
bermain dengan anaknya kalau sosoknya tinggi sekali . Tuhan Allah bilang
dia harus tinggi , karena menunjukkan kebanggaan seorang ayah, demi
seorang ayah, siapapun dia akan membela ayahnya jika mendapat perlakukan
tidak menyenangkan , kalau seorang Ayah sudah gagah, tegap…seseorang
anak akan mengaku ” itu saya punya Ayah atau itu saya punya Bapa ”
dengan bangganya seorang anak akan mengakui ayahnya.
selanjutnya dalam proses selanjutnya Tuhan membuat bahu seorang ayah,
lalu malaikat protes , mengapa bahu seorang ayah lebar sekali , lalu
Tuhan menjawab “Kuciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk
membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya
harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. ” dan juga
“Kuberikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang
berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar
keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan
dari anak-anaknya. ”
Dan sosok seorang Ayah juga Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang
akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan
kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan
badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan
angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya &
yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya
dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya, Aku juga memberikan
kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu
berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah,
walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali
menyerangnya. Tidak itu saja Aku juga memberikan perasaan keras dan
gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi
keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun
tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya.
Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa
aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan
perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang
menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi &
mengasihi sesama saudara.
Dan yang tidak lupa kuberikan adalah kebijaksanaan & kemampuan
padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan
pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang
setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa
menemani dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun
duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap
kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan,
sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi.
Dan yang paling penting adalah memiliki tanggung jawab penuh sebagai
Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan
dengan sebaik-baiknya dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh
laki-laki,
Lalu proses terakhir adalah Tuhan membuat Kaki seorang Ayah, tetapi
malaikat melihat kaki sosok ayah itu panjang ! Lalu malaikat itu protes
lagi, Kok Kaki Ayah panjangnya sekali, Lalu Tuhan menjawab ” Kakinya
panjang sehingga ketika dia melangkah, dia meninggalkan jejak kaki atau
langkah kepada anaknya. untuk itu seorang Ayah yang suka ” melangkah ke
Bar atau tempat hiburan, akan di ikuti oleh anak-anaknya, atau melangkah
ke tempat yang tidak memuliakan Tuhan, akan di ikuti oleh anaknya,
Kalau setiap hari minggu seorang ayah melangkah ke ” gereja ” maka
anaknya juga akan melangkah ke Gereja , tetapi terkadang seorang Ayah
menjadi pemabuk , pastinya anaknya juga menjadi pemabuk , dan sering
juga terjadi seorang Ayah menjual Tanah sembarangan pasti anaknya juga
menjual akan menjual Tanah sembarangan yang bukan menjadi haknya. yang menarik adalah ketika seorang anak berhasil, maka yang sering
mengaku dan bangga adalah seorang Ayah, misalnya seseorang anak akan di
wisudah menjadi dokter, maka seorang ayah dengan bangga akan mengatakan ”
Itu anak saya ” padahal yang sering mengurus anak itu adalah seorang
ibu.
Tetapi apabila di jumpai seorang anak ” gagal ” atau sering mabuk dan
minta-minta uang kepada orang di jalan, seorang Ayah akan menghindar dan
menyangkal anaknya didepan umum, itu bukan anak saya , dan ini sering
terjadi , dan pengakuan itu akan datang ketika seorang Ayah masuk
didalam kamar lalu berdoa kepada Tuhan ” Tuhan saya gagal mendidik anak saya ! Ini pengakuan seorang Ayah,
masih baik kalau Ayahnya bisa berdoa dan mengaku kepada Tuhan