Jejak seorang Ayah
Sumber: http://www.seputarseru.com/25-kumpulan-g

/ 30 November -0001

Kalangan Sendiri

Jejak seorang Ayah

Edison Koibur Contributor
460
Keluarga adalah tempat di mana karakter seorang anak terbentuk, sebagai mana kita jumpai di dalam Lukas 2:40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. 2:51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
Terkadang kita jumpai dan sebagai seorang pendeta, sering saya mendengar sekolompok anak SD, yang walau masih sangat kecil tetapi kata-kata ” Babi, Anjing, Sapi, Kambing atau kebun Binatang …” sering diucapkan ..ini menunjukkan bahwa keluarga hari-hari ini tidak menjadi tempat yang nyaman dimana karakter seorang anak terbentuk, sehingga dengan sendirinya semua penghuni kebun binatang di ucapkan. Padahal kita tahu bersama Keluarga adalah Persekutuan terkecil yang Tuhan bentuk dan disana sosok seorang Ayah diharapkan menjadi seorang Imam atau kepala keluarga.
Ada sebuah kisah atau ilustrasi yang ingin saya ceritakan untuk kita semua, suatu ketika Tuhan menciptakan seorang manusia, lalu malaikat lewat dan lihat sambil berkata ” Tuhan apa yang Tuhan kerjakan ?! Tuhan menjawab malaikat itu, saya sedang mengerjakan sosok seorang Ayah .
Malaikat protes, bapak kok tinggi sekali , dan bagaimana dia bisa bermain dengan anaknya kalau sosoknya tinggi sekali . Tuhan Allah bilang dia harus tinggi , karena menunjukkan kebanggaan seorang ayah, demi seorang ayah, siapapun dia akan membela ayahnya jika mendapat perlakukan tidak menyenangkan , kalau seorang Ayah sudah gagah, tegap…seseorang anak akan mengaku ” itu saya punya Ayah atau itu saya punya Bapa ” dengan bangganya seorang anak akan mengakui ayahnya.
selanjutnya dalam proses selanjutnya Tuhan membuat bahu seorang ayah, lalu malaikat protes , mengapa bahu seorang ayah lebar sekali , lalu Tuhan menjawab “Kuciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. ” dan juga “Kuberikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. ”
Dan sosok seorang Ayah juga Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya, Aku juga memberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. Tidak itu saja Aku juga memberikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara.
Dan yang tidak lupa kuberikan adalah kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi.
Dan yang paling penting adalah memiliki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki,
Lalu proses terakhir adalah Tuhan membuat Kaki seorang Ayah, tetapi malaikat melihat kaki sosok ayah itu panjang ! Lalu malaikat itu protes lagi, Kok Kaki Ayah panjangnya sekali, Lalu Tuhan menjawab ” Kakinya panjang sehingga ketika dia melangkah, dia meninggalkan jejak kaki atau langkah kepada anaknya. untuk itu seorang Ayah yang suka ” melangkah ke Bar atau tempat hiburan, akan di ikuti oleh anak-anaknya, atau melangkah ke tempat yang tidak memuliakan Tuhan, akan di ikuti oleh anaknya, Kalau setiap hari minggu seorang ayah melangkah ke ” gereja ” maka anaknya juga akan melangkah ke Gereja , tetapi terkadang seorang Ayah menjadi pemabuk , pastinya anaknya juga menjadi pemabuk , dan sering juga terjadi seorang Ayah menjual Tanah sembarangan pasti anaknya juga menjual akan menjual Tanah sembarangan yang bukan menjadi haknya.
yang menarik adalah ketika seorang anak berhasil, maka yang sering mengaku dan bangga adalah seorang Ayah, misalnya seseorang anak akan di wisudah menjadi dokter, maka seorang ayah dengan bangga akan mengatakan ” Itu anak saya ” padahal yang sering mengurus anak itu adalah seorang ibu.
Tetapi apabila di jumpai seorang anak ” gagal ” atau sering mabuk dan minta-minta uang kepada orang di jalan, seorang Ayah akan menghindar dan menyangkal anaknya didepan umum, itu bukan anak saya , dan ini sering terjadi , dan pengakuan itu akan datang ketika seorang Ayah masuk didalam kamar lalu berdoa kepada Tuhan ” Tuhan saya gagal mendidik anak saya ! Ini pengakuan seorang Ayah, masih baik kalau Ayahnya bisa berdoa dan mengaku kepada Tuhan
Halaman :
1

Hot Topics

  1. Paus Fransiskus
  2. Bahan Khotbah
  3. Devotional Jawaban
  4. Fakta Alkitab
  5. Siapa Yesus

Related Articles

Ikuti Kami