Kisah Nyata Yance Tamaela, Pria yang Hidupnya Penuh Kekerasan

Family / 21 February 2014

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Yance Tamaela, Pria yang Hidupnya Penuh Kekerasan

Budhi Marpaung Official Writer
14797

Ini adalah kisah nyata Yance Tamaela, seorang pria yang kehidupannya dahulu penuh dengan kekerasan, mabuk-mabukan, dan seks bebas. Awalnya, Yance bukanlah pria yang beringasan dan penuh perilaku negatif. Ia adalah seorang penakut. Namun, kerusuhan yang terjadi di Ambon mengubah semuanya. Ia tak lagi ngeri pada siapapun dan apapun.

Pembantaian dan darah yang tampak jelas di mata membuat Yance trauma sehingga pada tahun 2004 ia memutuskan pindah ke Jakarta. Di ibukota, ia tinggal bersama-sama kawan-kawan sedaerahnya. Berjalan waktu, ia pun beradaptasi dengan teman dimana ia tinggal. Kekerasan, minum minuman keras, dan bergaul dengan perempuan-perempuan pelacur sudah menjadi kesehariannya.

Semua kesenangan yang Yance lakukan ternyata tidak membuat ia merasa lebih baik. Semakin hari Yance semakin jenuh dengan hidupnya, sampai satu ketika ia bertemu dengan kawannya lama yang ia biasa panggil ‘bung Puli’. Ia merasa heran dengan perubahan yang terjadi pada rekannya tersebut. Bung Puli tidak lagi merokok dan kata-katanya penuh kesejukkan.

Yance kemudian mencari tahu apa yang terjadi dengan temannya. Di saat ia mencari tahu, bung Puli justru membagikan firman Tuhan kepadanya. Selepas pertemuan itu, ia benar-benar merasa tidak tenang. Hatinya berkecamuk, ingin mencari jawabannya.

Yance kemudian mendatangi sebuah ibadah. Di situ, ia kembali mendengar hal yang kurang lebih sama dengan apa yang dikatakan temannya, Bung Puli. Suara dalam diri akhirnya menuntun Yance untuk menerima Tuhan sebagai Tuhan dan juruselamat. Ia pun berkomitmen akan mengubah perbuatan-perbuatannya yang jahat.

Pasca peristiwa lahir baru tersebut, ia mengalami banyak tantangan. Akan tetapi, melalui dukungan teman-teman dan komitmen pribadi, Yance bisa meninggalkan kehidupan lamanya.

Dari seorang yang beringas dan memiliki masa lalu yang kelam, Tuhan sudah mengubahkan hidup Yance menjadi pribadi yang penuh kasih.

"Bahwa Yesus datang untuk saya, mati untuk saya. Saya merasa diterima sama Dia, saya merasa ini kehidupan saya yang sebenarnya. Saya merasa hidup ini sangat bermanfaat bagi banyak orang. Dan kalau mungkin sendainya ada yang menyakiti saya, saya akan belajar untuk mengampuni terlebih dahulu dan itu yang mau saya lakukan sebagai orang percaya. Terima kasih Yesus," ungkap Yance Tamaela mengakhiri kehidupannya.


Sumber kesaksian :

Yance Tamaela

Sumber : V120605141225
Halaman :
1

Ikuti Kami