Kugadaikan Hidupku Pada Wanita Malam Demi Narkoba

Family / 19 September 2012

Kalangan Sendiri

Kugadaikan Hidupku Pada Wanita Malam Demi Narkoba

Lestari99 Official Writer
39181

“Waktu kecil, hubungan mama dan papa saya sangat tiidak baik. Dan saya melihat jurang perbedaan di antara mereka hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah. Dan saya mulai kecewa dengan papa saya dan mulai menyalahkan papa atas perpisahan papa dan mama saya,” ungkap Denny memulai kisah hidupnya.

“Kalau saya melihat teman lain, saya merasa cemburu dengan keharmonisan mereka. Papa mereka sangat sayang dengan anak-anaknya dan saya merindukan hal itu. Saya benar-benar kehilangan figur seorang ayah. Saya merasa saya tidak punya papa,” ungkap Denny.

Trauma masa kecil yang dialaminya membuat Denny tumbuh menjadi seorang anak yang agak bandel. Kelas 6 SD Denny mulai mengenal rokok, ganja, narkoba bahkan sampai jatuh ke dalam dunia seks bebas. Demi mendapatkan narkoba yang harganya mahal, Denny mulai bergaul dengan preman untuk mendapatkan uang.

Di tengah kekelaman hidup yang dijalaninya, Denny sangat mencintai ibunya.  Intensitas pertemuan dengan ayahnya yang semakin jarang membuat keluarganya semakin terpuruk secara ekonomi. Denny yang mencintai ibunya harus menyaksikan bagaimana ibunya sebagai seorang single parent harus bekerja keras membiayai sekolah dia beserta saudara-saudaranya yang masih kecil. Tak jarang ibunya rela untuk tidak makan hanya agar Denny bisa makan.

Kenyataan itu membuat Denny melakukan berbaga macam cara agar dapat membantu ibunya. Setiap subuh Denny memalak tukang-tukang sayur hanya untuk memgisi kulkas di rumahnya. Ibunya mulai mencurigai kelakuan Denny namun ia tak pernah melihat langsung kenakalan Denny di luar rumah. Hingga suatu hari ibunya memergoki Denny sedang menyuntikkan obat-obatan terlarang ke tubuhnya. Ibunya yang shock menampar Denny dan langsung pingsan mengetahui kelakuan Denny. Jauh di dalam hatinya Denny menyesali apa yang telah dilakukannya karena sesungguhnya Denny sangat menyayangi ibunya.

“Pertama kali tangan saya pukul Denny waktu dia SMA,” ungkap Dortje Suawah, ibunda Denny. “Pikiran saya saat itu hanya: saya sudah hidup sendiri, cari nafkah untuk anak-anak saya, tapi anak saya yang satu ini membuat saya kecewa sekali,” tambah Dortje dengan hati pedih.

Dalam kesedihan hatinya, Dortje hanya bisa berdoa memohon kepada Tuhan agar Denny dapat terlepas dari ikatan obat-obatan terlarang yang mengikatnya. Ia tak ingin Denny semakin terpuruk akibat kesalahannya sebagai seorang ibu yang tak mampu memberikan keluarga yang terbaik bagi Denny.

Tak mau kecewakan sang ibu, Denny ingin berhenti dari cengkeraman narkoba. Namun kebutuhannya akan narkoba semakin meningkat dan teman dekatnya yang juga seorang wanita malam sanggup memenuhi segala kebutuhannya akan barang laknat itu. Uang, barang-barang mahal dan seks menjadi teman dekatnya saat itu akibat pergaulannya yang buruk.

“Tadinya saya merasa inilah hidup saya. Tapi lama-kelamaan saya mulai capek dengan situasi ini. Papa tidak sayang sama saya dan saya juga tidak sanggup membahagiakan mama saya, buat apalagi saya hidup. Situasi seperti itu membuat saya semakin down. Saya berpikir sepertinya masa depan saya sudah gelap,” ujar Denny.

Lelah karena harus selalu merasa sakau dan menjalani hidup yang suram karena harus berpacaran dengan wanita malam demi narkoba membuat Denny berpikir bahwa mati adalah sebuah pilihan yang waras. Namun usaha bunuh diri yang coba dilakoninya tak kunjung membuat maut menjemputnya.

Keinginan untuk berhenti dari narkoba sebenarnya ada di hatinya namun ia tak kuasa menahan dirinya dari dorongan obat yang telah begitu menguasai tubuhnya. Demi memenuhi hasrat kebutuhannya akan narkoba, Denny bahkan pernah merampok taksi. Dalam salah satu aksinya ia nyaris diamuk massa karena ketahuan warga.

Saat massa mengejarnya, Denny berhasil bersembunyi. Denny yang tadinya berpikir bahwa dirinya tidak takut mati ternyata takut juga untuk mati. Di saat genting itu, ia ingat untuk berdoa kepada Tuhan. Dan secara ajaib Tuhan menolong Denny lolos dari amukan massa. Saat itu Denny sadar bahwa Tuhan itu baik. Bahkan untuk dirinya, seorang berdosa yang penuh dengan kejahatan, Tuhan masih mau untuk menjawab doanya. Momen itu sempat menjadi momen dimana Denny berpikir untuk meninggalkan segala dosa-dosanya. Namun dalam peringatan milenium memasuki tahun 2000, Denny mendapati dirinya masih terjerat narkoba, bahkan ia semakin terpuruk.

“Saya pesta narkoba, sampai akhirnya saya pesta seks. Saya sadar dan bertanya-tanya kenapa saya seperti ini lagi. Padahal niat saya adalah untuk berubah. Karena sayang saya sama mama, saya mencoba untuk berubah. Dan saya ingat waktu dulu Tuhan jawab doa saya, itu yang saya ingat. Sampai akhirya saya merasa bersalah. Jangan sampai saya berakhir seperti teman saya yang terlambat (untuk ditolong),” ungkap Denny panjang lebar.

Denny akhirnya memutuskan untuk menghentikan semua kebiasaan buruknya. Selama beberapa bulan Denny berusaha lepas dari ketergantungannya dengan mengurung diri di kamar. Ibunya tak pernah tahu ketika Denny harus menahan sakit sendirian melalui masa-masa sakaunya. Sampai akhirnya Denny berhasil lepas dari ketergantungannya akan narkoba.

Setelah menjalani hidup baru, Denny mulai menjalin hubungan spesial dengan seorang wanita. Denny yakin bahwa wanita ini adalah jodoh terbaik bagi dirinya. Setelah menikah, Denny memutuskan untuk mengalah dan meninggalkan pekerjaannya di Bandung demi dapat berkumpul dengan istrinya di Bekasi. Namun semua usaha yang dijalaninya selalu gagal. Sampai akhirnya kegagalan itu meninggalkan hutang dan membuatnya frustrasi. Denny merasa ia tidak hanya gagal sebagai seorang anak yang tak dapat membahagiakan ibunya, namun ia juga gagal sebagai seorang suami yang tak dapat menafkahi istrinya.

Komunikasi yang kurang dengan istrinya membuat Denny tak tahu harus berbagi kepada siapa mengenai kondisi kegagalan bisnisnya. Teman lama menjadi pilihan Denny untuk melepaskan rasa frustrasinya. Bahkan ia nyaris jatuh lagi ke dalam dosa seks bebas. Kehidupan kelam itu kembali dijalaninya sekitar tiga bulan lamanya. Sampai akhirnya istrinya jatuh sakit. Kondisi istrinya yang harus istirahat total di tempat tidur membuat Denny harus selalu menemani dan membantu istrinya beraktivitas.

“Saat itu saya merasa bersalah. Karena saya merasa kok saya senang-senang tapi istri saya kerja keras (untuk memenuhi kebutuhan kami). Sampai akhirnya istri saya jatuh sakit,” ujar Denny.

Rasa bersalah membuat Denny akhirnya memberanikan dirinya untuk mengaku dosa di hadapan istrinya. Ia mengaku bagaimana dirinya kembali menggunakan narkoba, mabuk dan main perempuan. Secara mengejutkan, dengan lapang dada istri Denny memutuskan untuk mengampuni Denny.

“Saya bertanya pada Tuhan apa yang harus saya lakukan. Dan saat itu hati saya dikuatkan. Saya berpikir bagaimana membuat dia kembali ke jalan Tuhan karena dia membutuhkan saya,” ujar Eliana D Simbolon, istri Denny.

“Saat itu saya kaget. Saya pikir istri saya akan marah, ternyata ia hanya senyum, ia hanya elus-elus dada saya,” ujar Denny.

“Yang terngiang di telinga saya hanya kata-kata papa saya, laki-laki yang tinggal di dalam Tuhan itulah laki-laki yang setia. Saya percaya tidak ada manusia yang bisa merubah manusia yang lain. Manusia berubah hanya ketika ia mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Itu yang saya percaya, mangkanya saya selalu berdoa untuk suami saya,” ujar Eliana.

“Ini adalah istri terbaik yang Tuhan kasih buat saya. Ya, saya sangat terharu sekali. karena saya telah menyakiti istri saya namun istri saya dengan mudahnya bisa memaafkan saya,” ungkap Denny.

Berawal dari keterbukaan, Denny mendapati dirinya terus dipulihkan. Denny kemudian sadar bahwa kebencian dan kepahitan yang dimilikinya terhadap sang ayah membuat hidupnya terus jatuh bangun dalam dosa. Melepaskan pengampunan menjadi pilihan Denny untuk menikmati hidup berkelimpahan dan jauh dari dosa.

“Tuhan tidak suka dengan orang yang mengalami kepahitan dan kebencian karena Tuhan itu adalah kasih. Jadi, kalau kita menyimpan kebencian dan kepahitan, itu adalah lawan dari kasih. Kita tidak akan memiliki rasa kasih itu jika kita menyimpan kepahitan dan kebencian. Kita tidak akan mengenal kasih kalau kita tidak mengenal kasih Bapa. Dan kasih Bapa itu hanya datang daripada Yesus,” ujar Denny menutup kesaksiannya.

Sumber Kesaksian:
Denny Hilton
Sumber : V120709164722
Halaman :
1

Ikuti Kami