Ketika Anak Bilang Benci Pada Orangtuanya
Sumber: parent24

Parenting / 23 July 2013

Kalangan Sendiri

Ketika Anak Bilang Benci Pada Orangtuanya

Lois Official Writer
10539

Tentu hal yang menyakitkan ketika mendengar anak kita sendiri mengatakan pada kita bahwa mereka membenci kita. Perkataan itu seringkali anak keluarkan tanpa ada maksud menyakiti perasaan, namun kita yang bermaksud mendidiknya tak urung sakit hati juga. Jangan bereaksi keras ataupun memukul. Tahan diri Anda karena ada cara bijak untuk mengatasi situasi sulit seperti ini.

Jangan Terpancing

Sekali saja kita terpancing atau marah karena perkataan anak, maka di lain waktu dia akan menggunakan kata yang sama atau bahkan lebih jahat dari itu untuk menyakiti kita. Jadi, yang pertama tetaplah tenang dan tidak terpengaruh untuk menunjukkan bahwa Anda yang memegang kendali dalam masalah ini.

Jangan Dimasukkan ke Hati

Seorang penulis buku How To Behave So Your Children Will, Too!, Sal Severe, Ph.D, menulis bahwa anak kecil tidak bisa mengungkapkan perasaan hatinya dengan jelas. Karena itu, mereka menggunakan kata-kata yang ekstrim seperti kata “benci” untuk menggambarkan ketidaksetujuan mereka terhadap didikan kita. Mereka tidak tahu persis apa arti kata itu sesungguhnya, jadi jangan terlalu dianggap serius.

Keluarkan Kata-Kata Sebaliknya

Daripada menanggapi dengan kasar, lebih baik keluarkan kata-kata sebaliknya. Untuk apa kita bereaksi keras yang hanya akan membuat hubungan semakin buruk? Karena itu, tunjukkan kasih sayang Anda saat dia merasa seperti itu agar dia tahu bahwa larangan yang diberikan tidak ada hubungannya dengan benci-tidaknya Anda kepadanya. Ucapkan kira-kira seperti ini, “Sayang sekali kamu benci Mama, karena Mama sangat menyayangimu.”

Jelaskan Saat Sudah Reda

Saat Anda dan anak sudah reda amarahnya, ajak bicara dari hati ke hati. Ungkapkan padanya bahwa lebih baik menggunakan kata “marah”, “kecewa”, atau “tidak suka” daripada menggunakan kata “benci”. Jelaskan pula bahwa meskipun dia tidak terima dengan prinsip yang Anda terapkan, ada saatnya seorang anak harus tetap melakukannya demi kebaikan, kebenaran dan ketaatan.

Para orangtua adalah panutan bagi anak-anak, karena itu setiap perkataan dan perbuatan kita menjadi patokan mereka untuk berbuat ke depannya. Anak yang mengeluarkan perkataan yang buruk, bisa jadi akibat lingkungan dan juga rasa tak terimanya yang mendalam. Karena itu, kita perlu bijaksana dalam bertindak maupun berkata-kata.

Sumber : vemale.com by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami