Menjadi Teman yang Baik

Single / 2 February 2013

Kalangan Sendiri

Menjadi Teman yang Baik

Budhi Marpaung Official Writer
6616

Masa seorang diri, tanpa pasangan adalah masa yang tepat untuk membangun hubungan pertemanan dengan banyak orang. Bersama rekan-rekan, kita bisa melakukan banyak hal. Namun harus diakui, dalam perjalanannya, ada persoalan-persoalan yang pasti dihadapi. Salah satu contohnya adalah permasalahan ketika teman kita ternyata berbuat kriminal dalam kehidupannya.

Sebagai orang dekat tentu ada banyak pergolakan yang akan Anda hadapi. Anda mungkin berpikir ‘Apa kata orang jika saya berteman dengan pelaku kejahatan’ atau ‘Karena saya berteman dengan dia, nanti saya disangka penjahat juga”.

Semua ini pasti membawa pengaruh kepada Anda dan tidak sedikit orang yang akhirnya memutuskan pertemanan. Pertanyaannya sekarang, apakah hal tersebut adalah keputusan tepat yang bisa diambil?

Memang sebuah pilihan yang sulit bagi kita berada dalam posisi bahwa teman kita terlibat dalam satu tindak kejahatan, tetapi jika kita bersandar kepada apa yang dituliskan di Alkitab maka ada satu ayat yang mengingatkan bahwa hendaknya kita tidak menjauhi teman kita tersebut.

Amsal 10:10a berbunyi “Jangan kautinggalkan temanmu dan teman ayahmu.”

Bila melihat kelanjutan ayat yang tertera diatas maka tidak ditemukan adanya persyaratan apapun disana. Artinya apa? Artinya kita sebisa mungkin tetaplah menjadi kawan bagi dia.

Benar dia tersandung masalah hukum, tetapi itu tidak lantas Anda langsung memberikan “hukuman” pemutusan hubungan sebagai seorang teman. Sebagai teman yang baik, Anda justru perlu memberikan dukungan bagi dia untuk tetap kuat menjalani permasalahan yang dia hadapi. Anda jangan lari. Temuilah dia di saat ada kesempatan untuk bertemu. Sampaikan firman Tuhan dan perasaan Anda kepadanya. 

Mungkin dalam pengungkapannya, ada kesan sedikit marah atau kecewa, tapi itu tidak masalah. Selama Anda mengingatkan bahwa apa yang Anda lakukan ini adalah karena Anda mengasihinya, dia pasti akan menerimanya.

Amsal 27: 6 berbunyi, “Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.”

Satu lagi, jangan lupa untuk mengajak teman Anda berdoa bersama dan meminta ampun kepada Tuhan. Selesai doa, yakinkan dia bahwa kasih dan pengampunan Tuhan tetaplah tercurah bagi dia dan bahwa Anda akan terus mendoakannya.

Dunia sudah kehilangan figur “Teman baik”. Oleh sebab itu, inilah kesempatan bagi Anda menjadi role model / panutan. Percayalah, saat Anda menjadikan diri Anda sebagai teman baik bagi orang-orang sekitar Anda, mereka pun akan mengikuti langkah Anda, yakni menjadi rekan-rekan yang baik bagi orang-orang sekitar mereka juga.

Baca juga : 

Kisah Nyata Suami yang Senang Menyakiti Hati Istrinya

Forum JC : Ide Untuk Pertemuan JCers Berikutnya

Kulit Gatal Karena Air Banjir ? Atasi Dengan Sabun Antiseptik !

Ular yang Tersembunyi  

Aku MilikMu, Bukan Lagu Rohani Melankolis !

Lindsay Lohan Anggota Freemasonry?

Sumber : jawaban.com / bm
Halaman :
1

Ikuti Kami