Saat Kamu Diperingatkan Nuranimu Dalam Aktivitas Kerjamu, Jangan Abaikan!
Sumber: Pexels.com

Finance / 5 October 2019

Kalangan Sendiri

Saat Kamu Diperingatkan Nuranimu Dalam Aktivitas Kerjamu, Jangan Abaikan!

Puji Astuti Official Writer
2462

Kapan terakhir kali nuranimu memperingatkan kamu ketika kamu sedang menjalani pekerjaanmu? Mungkin itu baru saja, atau minggu lalu, atau mungkin bahkan beberapa tahun lalu. Sesuatu terjadi atau akan terjadi, dan kamu merasa keputusan tersebut bergesekan dengan nilai-nilai moralitas atau nilai-nilai pribadimu. 

Mungkin kamu merasa bahwa seharusnya kamu tidak memutuskan atau bertindak seperti itu. Tetapi karena tuntutan pekerjaan atau juga kamu sudah memperhitungkan kelebihan dan kekurangannya jika kamu mengikuti seruan hati nuranimu. Mungkin kamu harus kehilangan uang, atau bahkan lebih berat lagi, kamu bisa kehilangan pekerjaan, sehingga akhirnya kompromi. 

Tanda bahaya

Hati nurani adalah alarm atau tanda bahaya yang dirancang Tuhan untuk memperingatkan kita. Tanda bahaya itu  bereaksi berdasarkan nilai-nilai yang kita pegang, nilai-nilai moralitas dan juga Roh Kudus yang ada di dalam kita. Tapi sama seperti alarm atau tanda bahaya, kadang-kadang bisa berbunyi di saat yang salah atau karena alasan yang salah. 

"…Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya." (1 Korintus 8:7)

Seorang pendeta dan penulis bernama John MacArthur  menyatakan bahwa hati nurani itu seperti sensor rasa sakit pada tubuh; nuranimu akan menimbulkan kegalauan atau kegelisahan ketika kita melakukan kesalahan, dalam bentuk rasa bersalah ketika kita melanggar nilai-nilai atau apa yang hati kita anggap benar. 

Namun hati nurani kita bisa ternoda dan menjadi lemah ketika kita terus menerus kompromi atau melanggar peringatan tersebut. Hingga pada akhirnya, hati nurani itu tidak lagi bereaksi. Itu sebabnya ada orang yang melakukan kejahatan atau dosa tanpa merasa bersalah lagi. 

Dalam 1 Timotius 4:2 versi FAYH menuliskan seperti ini, "Pengajar-pengajar ini akan berdusta dengan wajah jujur dan begitu seringnya hal itu mereka lakukan, sehingga hati nurani mereka tidak lagi menuduh mereka."

Menjaga hati nurani

Untuk menjaga hati nurani kita tetap sehat, kita harus terus menerus dipimpin oleh Roh Kudus. Jadi selain kita merespon dengan benar setiap kali kita mendapatkan peringatan, kita juga harus terus terhubung dengan Roh Tuhan, seperti yang dituliskan dalam Kisah Para Rasul 24:16 ini:

"Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia."

Baik ditempat kerja, bahkan diluar pekerjaan seperti di jalan dan di rumah, semua tempat itu memberikan tantangan kepada kita untuk menjaga nurani kita agar tetap murni, baik di hadapan Tuhan ataupun manusia. 

Sebagi contoh, beberapa kasus ini:

- Pimpinanmu mengampresiasi pencapaianmu, pada hal kamu tahu bahwa apa yang kamu raih karena ada dukungan dari teman-temanmu, bukan hasil kerjamu sendiri saja. Apakah kamu akan menjelaskannya kepada atasanmu? 

- Seorang klien kelebihan membayar layanan dan dia tidak akan tahu kalau kamu tidak memberitahunya. Apakah kamu akan membiarkannya saja? 

- Kamu menuntut dan bersikap agresif terhadap seseorang di tim kamu saat rapat, selesai rapat itu, apakah kamu akan minta maaf kepadanya? 

Setiap kejadian jika diresponi dengan benar akan semakin memperkuat hati nuranimu. Kamu bisa menghindari kesalahan-kesalahan dan dosa yang akan kamu sesali, dan bahkan bisa menjadi kesaksian dan berkat bagi orang lain. 

Tuhan memberikan kehendak bebas

Seperti alarm, peringatan itu hanya memberikan panduan saja, namun bagaimana kita merespon semua terserah kepada kita. Tuhan tidak membuat ikatan yang mengharuskan kita merespon dengan cara tertentu, tapi ia memberikan kita kehendak bebas dan hikmat. Namun setiap respon itu akan membawa kita kepada akibat yang harus kita tanggung. 

Sama seperti rasa sakit pada tubuh, nurani kita adalah untuk menjaga kita dari bahaya yang mengancam atau menunjukkan adanya sesuatu yang tidak beres. Ini adalah salah satu cara Tuhan untuk menuntun kita, sehingga kita tidak mengalami hal-hal buruk. 

Jadi, nurani kita bukanlah sebuah ikatan atau belenggu yang menghalangi kita atau mempersulit kehidupan kita. Bahkan sebaliknya, nurani adalah sesuatu yang membebaskan kita dari masalah. Jadi, yuk kita responi peringatan dari hati nurani kita dengan benar, baik di tempat kerja, di jalan, di rumah dan juga di gereja. 


Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami