Pernikahan Sering Ricuh Karena Perbedaan? Isteri Kristen, Yuk Siasati Dengan Cara Ini! (1)

Marriage / 27 August 2019

Kalangan Sendiri

Pernikahan Sering Ricuh Karena Perbedaan? Isteri Kristen, Yuk Siasati Dengan Cara Ini! (1)

Naomii Simbolon Official Writer
2615

Pernah nggak kamu mendengar sebuah pepatah kuno yang berbunyi bahwa :"Kemurahan hati bermula di rumah."

Dipikir-pikir, renungan ini nggak cuma berlaku bagi suami, tapi khususnya wanita.

Saya tahu, bahwa dalam pernikahan ada banyak perbedaan. Saya bisa melihat hal itu dari pernikahan kedua orangtua saya. Mulai dari perbedaan gagasan atau cara dalam mendidik anak-anaknya, perbedaan dalam menghabiskan malam mereka masing-masing, acara TV yang mereka sukai juga berbeda, bahkan cara mereka dalam melewati weekend juga berbeda. Perbedaan yang sederhana ini lah yang kerap sekali menjadi sebuah awal percecokan dalam hubungan pernikahan, dalam komunikasi suami dan isteri dan jika tidak adanya rendah hati, maka pernikahan bisa kehilangan keharmonisan.

Sebagai isteri Kristen, kita benar-benar diajak untuk memiliki kemurahan hati dan merendahkan hati, serta hormat kepada suami kita. Tapi, sering sekali kita melupakan ini bukan? Ketika kita merasa benar, kita cenderung kekeh dan melupakan suami kita sebagai kepala keluarga, kita mengharapkan suami kita menjadi suami yang benar-benar mengerti kita, seperti pernikahan tetangga.

Kalau begini terus, percaya deh, pernikahanmu nggak akan berhasil.

1. Ingat, suami kamu adalah seorang lelaki

Suami kamu bukan seorang perempuan yang memang memiliki perasaan yang jauh lebih peka, dia juga bisa seseorang yang banyak bermain perasaan, tetapi dia adalah seorang lelaki yang 'logis.'

Kita nggak bisa  ngobrol dengan suami kita, memberi dia kode dan ketika dia tidak peka, lalu kita menafsirkan bahwa dia benar-benar nggak peduli kepada kamu. Itu tidak benar.

Kamu harus benar-benar memahami suami kamu dengan baik. Pria itu cenderung fokus kepada sebuah fakta yang mereka lihat secara logis sementara perempuan kan lebih fokus kepada perasaan, jadi kamu nggak bisa mengharapkan pasangan kamu seperti yang kamu mau ya.

Jangan terlalu sensitif, cobalah untuk mengubah perspektif kamu dengan cara menghargai cara suami kamu supaya kamu bisa membawa keseimbangan dalam pernikahanmu.

BACA JUGA :

Nikahkan Anak di Usia Dini? Alasan Orangtua Ini Bikin Ngeri. Gimana Nih Respon Gereja?

2. Sadari bahwa suami kamu memiliki sebuah kebutuhan yaitu rasa hormat.

Ini sih sudah tidak rahasia umum lagi, bahwa pria lebih suka merasa dihargai daripada dicintai. Sementara wanita, justru ingin dihargai, dicintai dan dikejar. Dalam hidup, ada masa dimana pria bisa hidup tanpa cinta, tapi kalau mereka tidak akan bisa hidup tanpa rasa hormat.

"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau. "(Efesus 5:22-23). Dalam ayat ini, kita bisa lihat bagaimana suami diperintahkan untuk mencintai istri mereka, sementara istri diperintahkan untuk menghormati suaminya.

Pernah nggak sih kamu berpikir dari ayat tersebut, kenapa nggak wanita aja yang dihormati, dan pria yang dicintai? Kenapa justru wanita yang harus dicintai? Ya, Allah rupanya tahu betul bahwa seorang wanita menginginkan lebih dari apa pun untuk dicintai, dan pria juga menginginkan lebih dari apapun untuk dihormati. Tuhan sudah tau dan Tuhan sendiri sudah mendesign itu.

Tuhan juga tahu, bahwa ketika kita menghormati suami kita, itu berarti kita menunjukkan kasih kepada suami kita dan dengan cara itu, mereka merasa dihargai dan dihormati. Bukankah seluruh Alkitab mengajarkan kita untuk saling mengasihi termasuk suami kita? So, pastikan untuk menghormati suami kamu sebagi bentuk kasih ya.

3. Kenali kebutuhan suami kamu supaya dia berhasil

Kenali apa yang dibutuhkan suami kamu dalam hari-harinya. Ketika dia dalam keadaaan sedih, gagal terhadap sesuatu, itu akan terlihat dari sikapnya yang ingin menyerah. Jangan malah menyalahkan dia ya, tapi cobalah beritahu dia seberapa keren dan luar biasanya yang sudah dia lakukan di bidangnya tersebut. Ketika isteri menyalahkan suami dengan apa yang dia lakukan dan katakan, maka suami cenderung akan diam dan tidak mau berkomunikasi lagi. Dia hanya akan memilih hal-hal yang tidak begitu penting untuk dibicarakan.

 

Sebagai isteri Kristen, sebaiknya perlakukanlah dia sebagai seorang pemenang di rumah. Misalnya, jika dia tidak berhasil dalam sesuatu di luar rumah, pujilah dia bahwa dia berhasil dalam mendidik anak-anaknya, dalam membantu kamu mengerjakan rumah, dan lain sebagainya.

Katakanlah kepadanya bahwa kehadirannya membuat kamu merasa lebih nyaman apalagi ketika kalian tidur bersama dan ngobrol banyak hal. Pujilah dia, apapun yang dia lakukan, dan bersama-sama raih tangannya untuk kalian menang bersama.

4. Beri dia waktu untuk 'sendiri.'

Sendiri bukan berarti bercerai atau kamu suruh dia untuk pergi dari rumah ya.

Tapi yang aku maksud adalah berilah dia waktu untuk quality time sendiri. Jangan sibukkan dia dengan cerita soal anak-anak melulu, soal rumah atau genteng yang rusak, atau lampu yang mati dan lain sebagainya.

Berilah dia waktu sendiri untuk bermain game di ruang tamu, atau menonton bola kesukaannya. Berilah dia waktu untuk jalan dengan teman-teman prianya, sekedar menonton dan lain sebagainya.

Pria juga butuh waktu untuk dirinya sendiri, bahkan kamu juga demikian bukan? Kamu butuh waktu untuk sendiri seperti ke salon, belanja atau arisan dengan teman-temanmu.

 

Nah, itulah 4 hal yang bisa kamu belajar untuk menyikapi perbedaan antara kamu dan suami, sehingga pernikahan kamu terus menjadi berkat bagi banyak jiwa.

 

Sumber : crosswalk | Jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami