Penumpang Malaysia Airlines Bisa Saja Menelepon Agar Terlacak

Nasional / 19 March 2014

Kalangan Sendiri

Penumpang Malaysia Airlines Bisa Saja Menelepon Agar Terlacak

Yenny Kartika Official Writer
5038

Para ahli bertanya-tanya mengapa penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 tidak melakukan sambungan telepon. Padahal, jika saja metadata dari sambungan telepon tersebut diketahui, keberadaan pesawat bisa dilacak.

Sejumlah ahli telekomunikasi menilai, pesawat kemungkinan telah terbang dengan sangat tinggi atau begitu kencang sehingga telepon genggam tidak dapat memperoleh sinyal dari menara transmisi.

“Sejauh ini, kami belum memiliki bukti apapun mengenai perusahaan telepon atau pengguna layanan yang membuat sambungan telepon,” kata CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya, Senin (17/3).

Namun Yahya mengatakan pihaknya tetap memeriksa jutaan catatan sambungan telepon untuk mencari tahu kemungkinan adanya sambungan dari penumpang pesawat MH 370.

Analisis radar menyatakan pesawat terbang dengan ketinggian maksimum 45.000 kaki dan minimum 23.000 kaki. Dengan posisi seperti ini, para ahli menyimpulkan pesawat tetap sulit berkomunikasi dengan menara telepon seluler.

“Bahkan saat di tanah pun, tidak mudah untuk menerima sinyal dari jarak sejauh itu, dan jika Anda sedang terbang maka lebih sulit lagi karena pada sudut seperti demikian Anda hanya memperoleh sinyal ‘colongan’ dari loop samping antenna—yang sinyalnya lebih lemah daripada sinyal di loop utama di BTS (base transceiver station),” ujar Vincent Lau, pakar komunikasi nirkabel dan profesor dari Hong Kong University of Science and Technology's Department of Electronic and Computer Engineering.

Senin (17/3) lalu terungkap laporan bahwa pesawat sempat terbang di ketinggian 5.000 kaki atau kurang untuk mencoba menghindari deteksi radar. Namun belum ada konfirmasi terkait hal ini.

Sementara itu, direktur riset telekomunikasi IDC Asia Pacific, Bill Rojas, mengatakan sinyal telepon seluler bisa saja diperoleh penumpang karena beberapa menara di daerah pinggiran cukup strategis dan tinggi (30-45 meter) untuk dijangkau di udara.

“Jika pesawat terbang melintasi utara Malaysia atau selatan Thailand—yang pada dasarnya adalah daerah pinggiran—mungkin saja menara seluler dapat terhubung dengan sinyal telepon, jika diasumsikan berfungsi,” kata Rojas.

Ketika pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 93 dibajak pada 11 September 2001, ditemukan dua sambungan seluler dari penumpang, tepatnya pada menit-menit terakhir hancurnya pesawat tersebut. Ditemukan pula sambungan lainnya yang dibuat dengan Airphone.

 

BACA JUGA:

For Those Who Are Oppressed

Cecep & Susi: We Found Love in Jail

Semua Capres & Cawapres Akan Dikawal Polisi

Jangan Sampai Golput di Pemilu 2014!

Pellegrini Yakin Inter Kembali Berjaya 2 Tahun Lagi

Sumber : CNN/yk
Halaman :
1

Ikuti Kami