Wakil Ketua MPR : Negara Kalah Sama Kelompok Besar Anarkis

Kasus terusirnya Umat Syiah di Sampang, Madura, dari tanah kelahiran mereka menjadi bukti bahwa negara sangat lemah. Demikian ungkap Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hajriyanto Y. Thohari saat menjadi pembicara di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (26/6).

"Negara seharusnya melindungi seluruh bangsa, tanpa melindungi apakah itu mayoritas atau minoritas,” ujarnya.

Lebih jauh Hajriyanto menilai terjadinya kasus Syiah di Sampang semata-mata karena ada kekuatan sosial yang berlebih. Jadi, tidaklah mengherankan apabila saat kelompok mayoritas lain menentang kegiatan warga Syiah, pemerintah seperti menurutinya.

“Seharusnya pemerintah memberikan hukuman kepada kelompok besar yang berbuat anarkis tersebut,” sambungnya.

Harjriyanto menganggap di dalam kondisi yang lemah dan tidak dapat menjalankan fungsi sebagai eksekutor seperti sekarang, maka pemerintah alangkah lebih baik melakukan dialog kepada seluruh warga. Cara ini, jelasnya, bakal menjadi penguatan negara dengan tidak membiarkan adanya konflik beragama seperti yang terjadi di Sampang.

Tanpa bermaksud pesimis, tetapi waktu lah yang nampaknya dapat benar-benar menjawab kapankah pemerintah hadir di saat dibutuhkan keberadaannya oleh rakyat.   

Baca juga :

NU Tasikmalaya Minta Ormas Anarkis Dibubarkan

Riwayat Hidup Yesus Kristus

Cerewet Bukan Tanda Sayang ! 

Thread Forum JC : Apa sie rahasia awet muda ?

Tips Merawat Kulit yang Rentan Terhadap Alergi dan Sensitif

Sumber : viva.co.id / budhianto marpaung

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles