Ribuan umat Kristen dan Muslim melakukan demo di depan Kantor Informasi PBB di Kairo untuk memprotes kelanjutan tindak kekerasan dan pelecehan terhadap kaum minoritas kemarin (3/3).
Kelompok gabungan anak muda yang menamakan dirinya Maspero memperjuangkan hak-hak umat Kristen dan generasi muda di Mesir dan mengutuk keras tindakan Salafis yang kerap menyerang sejumlah umat Kristen di 4 tempat berbeda sejak Januari lalu.
Dalam penyerangan itu, beberapa gereja dan rumah dibakar di daerah Shubra al-Kheima, Tamiya District, Beni Suef, dan provinsi Aswan. Kasus yang paling tragis terjadi pada 23 Februari lalu ketika sekelompok pasukan bersenjata membunuh 4 orang Kristen dan 1 orang Muslim yang pada saat itu sedang berjaga di sebuah area konstruksi.
Sejak kelompok mayoritas ekstrim bersatu, situasi di Mesir makin memanas. Kelompok mayoritas ekstrim selalu mencegah kaum minoritas untuk mendirikan gereja. Selain itu, mereka juga melakukan tindakan pelecehan terhadap kaum Ortodoks Koptik dan kaum Kristen lainnya dan juga bekerja sama dengan pihak hukum di sana, khususnya Mesir bagian atas untuk melakukan tindakan separatis terhadap kaum minoritas. Sebagai contoh, 14 Januari kemarin, pengadilan di Beni Suef menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada seorang wanita dan 7 anaknya karena pindah keyakinan ke salah satu agama minoritas. Selain itu, minggu lalu, pengadilan yang sama di Beni Suef menolak membebaskan 2 anak berumur 9 dan 10 tahun dari penjara karena tidak mau pindah keyakinan ke agama mayoritas.
Baca juga artikel lain:
Polres Bandung Adakan Program Perampingan untuk Polisi Gendut
Yahudi Ekstrem Lakukan Price Tag Terhadap Kelompok Minoritas
Penjara Inggris Akan Berlakukan Larangan Merokok
Aesha Mohammadzai: Hidung dan Telinganya Dipotong Pejuang Taliban
AS Akan Beri Suaka Bagi Umat Kristen Indonesia
Sumber : asianews.it/Eva