Kurang Dana, Indonesia Terancam Batal Ikuti Homeless World Cup 2012

Nasional / 8 September 2012

Kalangan Sendiri

Kurang Dana, Indonesia Terancam Batal Ikuti Homeless World Cup 2012

Lestari99 Official Writer
3000

Homeless World Cup akan digelar untuk yang ke-10 kalinya di Meksiko pada 6-14 Oktober 2012 mendatang. Sebanyak 49 negara dipastikan akan berpartisipasi dalam turnamen sepakbola yang memang diperuntukkan bagi anak-anak tunawisma ini, termasuk Indonesia. Hasil drawing menempatkan Indonesia ke dalam Grup D bersama India, Peru, Yunani, Lithuania dan juara bertahan Skotlandia.

Indonesia sendiri telah mendapatkan undangan untuk kembali tampil di Homeless World Cup 2012. Dalam penampilan perdana Indonesia saat penyelenggaraan Homeless World Cup tahun lalu di Prancis, Indonesia yang diwakili Rumah Cemara berhasil mendapatkan penghargaan sebagai pendatang baru terbaik setelah mampu bertahan di peringkat 6 dari total 72 negara peserta. Bahkan salah satu pemain Indonesia, Ginan Koesmayadi, dinobatkan sebagai pemain terbaik.

Namun sayang kendala yang dihadapi rumah Cemara kali ini tak jauh beda dengan kendala yang mereka hadapi tahun lalu, kurangnya dana untuk memberangkatkan tim ke Meksiko. Untuk menutupi kekurangan dana yang ada, Rumah Cemara berinisiatif melakukan gerakan ‘1000 langkah untuk 1’.

“Kalau kami bisa mengumpulkan donasi dari 500 ribu orang, maka tiap orang hanya perlu menyumbang seribu rupiah saja. Dengan begitu, kami bisa berangkat,” ungkap manajer tim sepakbola Rumah Cemara dalam rilisnya kepada media.

Sesuai dengan turnamen yang mereka ikuti, Rumah Cemara memang hanya merupakan kumpulan orang penderita AIDS, mantan pecandu narkoba, serta kaum miskin kota yang mencintai dunia sepakbola. Namun apa yang mereka lakukan dan prestasi yang telah mereka raih sungguh membanggakan. Tidak hanya bermain sepakbola, Rumah Cemara juga mengampanyekan tentang kesadaran AIDS di Indonesia.

Apa yang dilakukan Rumah Cemara harusnya mendapatkan dukungan dari segala pihak. Karena sesungguhnya ketika mereka berlaga di ajang internasional, yang mereka bawa di pundak mereka adalah nama Indonesia. Dan dengan prestasi yang menyertainya, Indonesia seharusnya bangga memiliki kumpulan anak muda yang memilih untuk tidak menyerah dengan kondisi hidup, namun terus berkarya dan berprestasi di dunia internasional.

 

Baca Juga Artikel Lainnya:

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami