Selesaikan Konflik di Papua Dengan Memakai Resep Misionaris

Nasional / 27 October 2011

Kalangan Sendiri

Selesaikan Konflik di Papua Dengan Memakai Resep Misionaris

Lois Official Writer
2593

Presiden SBY kelihatannya belum menemukan konsep yang jelas bagaimana memadamkan api yang sedang membara di Papua. Hingga saat ini Presiden belum mengagendakan masalah Papua sebagai sebuah persoalan bangsa yang harus segera ditangani. Himbauan dari berbagai kalangan sudah dilakukan agar Presiden dapat mengambil suatu tindakan agar Papua jangan sampai lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Yang terdengar justru adik ipar Presiden SBY, Jenderal Pramono Eddhie Prabowo, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Jenderal dari Korps Baret Merah itu menegaskan, “Senjata harus dilawan senjata!” Sebagai komandan, demikianlah seharusnya seorang pimpinan bersikap. Dengan sikap seperti itu, anak buah memiliki pegangan apa yang harus dilakukan dan bagaimana mengamakan sikap atau perintah sang komandan. Namun, soal ketegasan ipar SBY yang ingin menghadapi rakyat Papua dengan kekuatan senjata, mungkin bukanlah jalan terbaik.

Mengajak rakyat Papua untuk berperang, tidak akan membuat persoalan terselesaikan. Menciptakan perang di Papua sama dengan menjerumuskan Indonesia dalam sebuah bisnis perang. Sepanas apapun api yang membara dalam diri rakyat Papua, tetapi bumi Papua harus dilihat sebagai sebuah kesatuan. Sekalipun rakyat Papua terdiri dari berbagai sub etnis, akan tetapi secara keseluruhan rakyat Papua adalah satu etnis dalam keragaman bangsa Indonesia. Jika perspektif ini yang dijadikan acuan, pola menghadapi rakyat Papua harus dikembalikan pada pendekatan tanpa pertempuran.

Menghadapi gejolak di Papua, TNI dan SBY seharusnya belajar dari cara para misionaris Eropa, sebab merekalah yang paling berhasil diterima oleh rakyat Papua tanpa melalui peperangan dan kekerasan. Mereka hanya bermodalkan hati yang tulus dan kitab suci di tangan. Para misionaris tidak paham bahasa Papua, tetapi dengan bahasa tubuh yang jujur, bahasa mereka dapat dimengerti oleh rakyat Papua, demikian ungkap Derek Manangka yang dirilis inilah.com.

Kekerasan tidak akan menghasilkan apa-apa selain kehancuran yang lebih lagi. Gunakanlah kasih… Kasih merupakan jawaban setiap masalah, jawaban setiap tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan jalan keluar terbaik. Buang senjata dan gunakanlah kasih, baik untuk persoalan Papua, ataupun setiap persoalan yang kita hadapi.

Sumber : inilah/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami