Rini Sugianto: Never Give Up, Motivasi Sukses Animator 'The Hobbit'
Sumber: Voaindonesia.com

Profile / 11 December 2015

Kalangan Sendiri

Rini Sugianto: Never Give Up, Motivasi Sukses Animator 'The Hobbit'

Theresia Karo Karo Official Writer
11380

Animator adalah seniman yang menciptakan berbagai ragam gambar yang akan membentuk ilusi seolah-olah bergerak pada saat ditayangkan dengan cepat yang disebut dengan frame. Animator dapat bekerja dalam berbagai bidang seperti film, televisi, video games, dan internet. Biasanya, sebuah karya animasi membutuhkan beberapa animator. Cara kerja dalam menciptakan gambar tersebut, sangat bergantung dari gaya dan keahlian mereka

Salah satu animator ternama adalah Rini Sugianto. Mungkin banyak yang belum mengenal namanya, namun wanita kelahiran Bandar Lampung ini sudah mengharumkan nama Indonesia di dunia dengan karyanya animasi film. Sebut saja film animasi “The Adventures of Tintin”, “The Avengers”, “Iron Man 3”, “The Hunger Games: Catching Fire”, hingga yang terakhir “The Hobbit: The Desolation of Smaug” adalah sebagian dari karyanya dalam dunia per film-an animasi dunia.

Wanita lulusan Academy of Art University, San Fransisco awalnya tidak memiliki cita-cita untuk menjadi seorang animator. Ketika bersekolah di SMA Regina Pacis, Bogor dirinya malah cenderung di bidang olahraga. Barulah saat kuliah jurusan arsitektur di Universitas Parahyangan, Rini kemudian berkenalan dengan dunia animasi. Yang disayangkan oleh wanita 33 tahun ini adalah pada saat itu Indonesia masih sangat terbatas pengetahuannya mengenai animasi 3D sehingga dia harus melanjutkan S2 nya di San Fransisco, mengambil jurusan Computer Art 3D Animation (2002-2005).

“Jalan terjal” sempat ditemuinya setelah lulus. Kesulitan dalam mencari pekerjaan di negeri orang pun tak pelak dirasakannya. Apalagi dengan status warga asing dan adanya serangan teroris kala itu, membuat pengurusan Visa menjadi sangat ketat. Halangan ini tidak lantas membuatnya menyerah. Akhirnya dirinya berkesempatan untuk magang di sebuah perusahaan game seperti Tormfront Studios, Offset Software, Blur Studio di Amerika Serikat.

Lima tahun perjalanannya di perusahaan game, pada tahun 2010 dirinya kemudian berkesempatan bekerja di WETA Digital Selandia Baru. WETA Digital merupakan rumah produksi yang dibangun oleh Peter Jackson pada tahun 1993. Rumah produksi ini terkenal dengan kerapihan kerja dalam sejumlah film laris dunia. Akhir 2013 lalu dirinya terpaksa keluar dari WETA untuk tinggal bersama suaminya Brandon Riza di Los Angeles.

Meskipun namanya sudah dikenal dunia, Rini tidak ingin terlalu membanggakan perstasinya. Menurutnya, banyak tantangan yang harus dihadapi. Contohnya adalah menghasilkan animasi yang kreatif di dunia animasi yang sangat kompetitif. Sisi baik yang dirasakan dari pekerjaannya sekarang adalah bisa mengenal banyak orang. Industri animasi adalah industri yang melibatkan banyak orang di berbagai negara dan dapat kesempatan untuk bekerja di berbagai negara juga.

Menurutnya, SDM orang Indonesia tidak kalah dengan animator mancanegara. Selain Rini, masih ada tiga rekannya yang ternyata Warga Negara Indonesia yang bekerja di WETA Digital. Yang penting menurutnya adalah banyak belajar dan berlatih. Rini beranggapan animator di Indonesia saat ini sudah semakin baik. Tetapi masih perlu ditingkatkan lagi.

Dirinya selalu memegang teguh prinsip untuk 'never give up, there's always a way and always ask for critiques' karena inilah yang terbukti membantunya untuk memajukan skill dan mencapai kesuksesan. Rini sangat menikmati pekerjaan ini, meskipun sebenarnya animator didominasi oleh pria. Menurutnya, semua tergantung dari keahlian dan kemampuan. Baginya, kebanggaan tersendiri saat namanya muncul di credit title film yang digarapnya. Usaha, kerja keras, dan jam kerja yang panjang seperti terlupakan.

Setelah keluar dari WETA, saat ini Rini sedang fokus di program mentoring (http://www.flashframeworkshop.com/) yang dibina sejak tahun 2012. Mentoring ini dilakukan dengan mengajar dan memberi kritik lewat online. Rencana kedepannya adalah mengadakan program beasiswa bagi orang yang kurang mampu, tetapi tertarik untuk belajar animasi dengannya. Rini tidak menutup kemungkinan akan kembali ke Indonesia, semua tergantung pada kesempatan dan waktu yang tepat.

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati.  Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.

Sumber : Berbagai sumber by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami