Kaka, Pesepakbola Religius dan Rendah Hati
Sumber: cleansheetsallround.co.uk

Career / 6 February 2014

Kalangan Sendiri

Kaka, Pesepakbola Religius dan Rendah Hati

Budhi Marpaung Official Writer
7419

Bagi para pecinta sepakbola, Ricardo Kaka tentu bukanlah nama yang asing di telinga. Di awal tahun 2000-an, ia adalah salah satu pemain yang bersinar. Bersama Ronaldo dan Roberto Carlos, ia sukses membawa Brasil juara Piala Dunia 2002 di Jepang-Korea Selatan.  

Lahir dengan nama lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite, Kaka menemukan kesenangan bermain si kulit bundar sejak dirinya masih kecil. Melihat hal itu, orangtuanya memasukkan ia ke klub yunior yang ada di negeri Samba bernama Alphaville.

Kurang lebih setahun membela Alphaville, Kaka akhirnya pindah ke Sao Paolo FC. Disini, kemampuannya semakin terus diasah. Pada usia 15, ia pun ditarik ke tim yunior utama Sao Paolo FC. Selama tiga tahun berada disana, Kaka berhasil membantu tim muda Sao Paolo FC berprestasi salah satunya adalah dengan menjadi juara Copa de Juvenil.

Pada tahun 2001, Kaka dimasukkan ke dalam skuad senior Sao Paolo FC. Tidak butuh waktu yang lama, pria berlesung pipit tersebut menjadikan klubnya sebagai jawara di kejuaraan Torneio Rio-Sao Paulo. Hasil manis ini pun menarik perhatian sejumlah klub di Eropa termasuk AC Milan.

Dua tahun berselang atau tepatnya di tahun 2003, Kaka resmi memakai kaos I Rossoneri. Di Negeri Pizza itu, karirnya semakin bersinar. Bukan hanya mampu membawa AC Milan sebagai scudetto musim 2003/2004, tetapi berbagai trofi prestisius seperti Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub juga dipersembahkan kepada klub yang berdiri sejak 1899 tersebut.

Enam musim membela AC Milan, Kaka harus rela dijual ke Real Madrid. Di Spanyol, sentuhan permainannya pun tidak pudar. Akan tetapi, cedera demi cedera yang dialami membuatnya sering dibangku cadangkan oleh sang pelatih.

Pada September 2013, Kaka akhirnya kembali ke Milan. Performanya di lapangan hijau juga turut meningkat bersama klub yang diakui ingin dibelanya sampai gantung sepatu.

Karir Kaka bersama tim nasional Brazil juga tidak kalah cemerlang. Kaka menjalani debutnya untuk timnas senior Brazil  pada tanggal 31 Januari 2002 dalam sebuah pertandingan persahabatan melawan Bolivia. Sejak hari itu, ia terus menjadi langganan timnas senior Selecao.

Walau sudah terbilang tidak muda lagi, Kaka berharap pelatih Scolari mau memanggilnya ke skuad Brasil dan membela timnas di ajang Piala Dunia 2014.

Pemain Religius dan Rendah Hati

Di kalangan pesepakbola maupun pelatih, Kaka dikenal sebagai pemain yang tidak pernah malu mengungkapkan keimanannya. Oleh karena keriligiusannya tersebut, ia begitu dicintai oleh para fans baik yang di Brasil maupun di seluruh dunia.

Dalam masa tersulit karir sepakbolanya, Kaka mampu menunjukkan dirinya sebagai pemain yang rendah hati. Ia tidak pernah marah pada saat pelatih kerap menaruhnya di bangku cadangan. Kepergiannya dari Real Madrid untuk kembali ke AC Milan terbilang mulus. Tidak ada pernyataan-pernyataan negatif baik dari pihak Kaka maupun klub dan pelatih terkait transfer yang terjadi beberapa bulan lalu itu.

Menariknya lagi, meski ia mendapat gaji yang sangat besar, kesederhanaan hidup menjadi bagian dirinya dan keluarga kecil yang ia bangun dengan Caroline Celico sejak 23 Desember 2005 silam. Sampai hari ini, ia dan istri pun masih menyisihkan penghasilan yang mereka dapatkan untuk kegiatan-kegiatan sosial maupun gereja.

 

Baca juga :

Gol ke 100 Kaka, Awal Baik Bagi AC Milan di 2014

Kekuatan vs Keberanian

Kisah Sukses Basuki Tjahaja Purnama di Panggung Politik Indonesia

Kopdar Perdana Seru Awal 2014

9 Cara Tepat Mencegah Penyakit Leptospirosis

Join IMAGO Festival 2014   

Sumber : berbagai sumber / bm
Halaman :
1

Ikuti Kami