Bagaimana seseorang
bisa tetap mampu bersyukur meski didiagnosa kanker? Seorang gadis muda bernama Valerie
Reiss telah menemukan manfaat besar dari sikap hati bersyukur dalam mengatasi penyakit mematikan yang dia alami.
Dia mengaku
sulit sekali untuk tidak bersyukur, berpikiran positif dan tetap merasa bahagia
atas semua kasih sayang yang dia terima. Dan hal itu sangat membantu. Sikap positif
inilah yang membantunya melewati setiap proses pemulihan dan pengobatan. Inilah
bukti dari hasil studi yang mengatakan bahwa sikap bersyukur adalah obat yang manjur. Bersyukur membuat kita menjadi lebih bahagia dan lebih sehat.
Dengan perasaan
penuh syukur pula gadis muda ini melewati proses kemoterapi. Perasaan ‘dicintai’
orang-orang disekitarnya dan percikan semangat akan adanya harapan ‘sembuh’ menjadi
kekuatan besarnya untuk sembuh. “Saya benci dengan jarum suntik! Tapi begitulah
cara saya untuk meyakinkan bahwa saya akan baik-baik saja! (Bersyukur) Ini juga
yang membuat saya tahu bahwa saya perlu menjaga infus tetap stabil untuk kebaikan hidup saya,” ungkap Valerie.
Berdasarkan
ilmu pengetahuan, stress dan ketidakbahagiaan hanya akan menyebabkan sistem kekebalan
tubuh menjadi menegang. Inilah yang membuat Valeria sadar bahwa dirinya harus tetap
menjaga sel-sel darah dalam keadaan baik. Dia lalu berinisiatif berbagi tentang segala hal yang dia rasakan kepada orang lain lewat blog pribadinya.
Bukan
berarti Valerie terus menerus merasa bahagia tanpa pernah merasa sedih atau
takut sama sekali. Tetapi malah disaat dia menghadapi masa tersulitlah dirinya benar-benar tertantang untuk berusaha bersikap baik dan tetap tersenyum.
Sama seperti
Valerie, kita juga bisa melakukannya. Tidak peduli situasi apa yang sedang kita
hadapi, tidak peduli kondisi dunia yang kita jalani, hal itu bisa saja menjadi peluang
bagi kita untuk dibentuk menjadi pribadi yang tetap bisa bahagia dan berpikiran positif.
Ada
beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk tetap bersyukur dalam hidup, bahkan saat kita berada di tengah-tengah kehidupan yang tak menentu.
Pertama,
sama seperti Valerie berbagilah dengan orang lain lewat tulisan. Tulislah tentang
akan yang dirasakan, dialami dan dihadapi. Tulis pula tentang kebaikan-kebaikan yang Anda terima dan kesempatan yang diberikan kepada Anda lewat kondisi itu.
Kedua, berbagilah dengan orang lain. Berbagilah dengan orang lain soal apa yang Anda syukuri.
Ketiga, kreasikan
ucapan syukur Anda dalam berbagai bentuk yang unik. Tulis kalimat penyemangat di
sebuah kertas, hiasi dengan warna yang Anda sukai lalu tempelkan di tempat yang Anda bisa lihat. Hal ini bisa menginspirasi Anda.
Dan yang terpenting
adalah tetap menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar. Transfer sikap positif
Anda saat berada bersama orang lain karena hati yang gembira dan penuh ucapan
syukur adalah obat bagi hati yang patah dan terluka. Semoga hari Anda penuh
dengan ucapan syukur!
Tuhan Yesus
memberkati!