Sang
penyanyi legendaris, begitu dia disebut-sebut. Pria yang memiliki nama asli
Robert Zimmerman ini telah memikat para pecinta musik folk, blues dan gospel lebih
dari 50 tahun sejak berkecimpung di dunia musik. Atas karya-karya sastra yang
dia tuangkan lewat lagu-lagunya, Bob Dylan akhirnya dianugerahi sebagai pemenang Piala Nobel Sastra 2016 pada Kamis (13/10).
Pemenang Grammy
Awards ini diakui oleh komite Nobel telah menciptakan ‘puisi yang bereskpresi
terbaik’ dalam lagu sepanjang sejarah musik di Amerika. Kebanyakan dari lagu-lagu
tersebut bahkan dianggap begitu bermakna karena mengandung nilai religiusitas yang
tinggi. Salah satunya adalah ‘With God On Our Side’ yang dirilis pada pertengahan tahun 60-an tersebut menyinggung soal keyakinan agama.
Salah satu peristiwa
yang dianggap begitu penting sepanjang karir Dylan adalah ketika dirinya diundang
manggung dihadapan Paus Yohanes Paulus II saat Kongres Ekaristi Nasional Itali ke-23
di Bologna pada tahun 1997. Selama acara tersebut, Dylan memainkan lagu-lagu seperti
Blowin’ in the Wind, Knockin’ on Heaven’s Door, A Hard Rain’s A Gonna Fall serta Forever Young. Saat itu, Paus bahkan memujinya karena telah memberkati banyak orang lewat lagu-lagu yang diciptakannya itu.
Pada tahun 70-an,
Bob Dylan kembali merilis album gospel Kristen menyusul pemberitaan bahwa saat
itu dirinya diilhami dengan momen ‘lahir baru’ yang dia alami. Sejak saat
itulah Dylan tak lagi ragu menyatakan keyakinannya lewat lagu. Salah satu lagu terkenal yang dia ciptakan saat itu adalah ‘You Gotta Serve Somebody’.
Keyakinan iman Dylan membuatnya begitu dekat dengan banyak tokoh-tokoh Kristen besar dunia, termasuk mantan Presiden Amerika Jimmy Carter.
Meski
setelah era itu Dylan tak lagi merilis album-album bertema religi, namun dia masih
kerap membawakan lagu-lagu religinya saat sedang di atas panggung. Yang pasti, selama
hampir enam dekade berkarir di dunia musik, Bob Dylan telah menginspirasi seluruh dunia dan juga dunia musik.
Kemampuan Bob
Dylan dalam menciptakan lagu-lagu bermakna inilah yang membawanya mendapatkan kejutan
penting di dunia sastra yaitu Piala Nobel Sastra 2016.
“Kami
benar-benar memberikan itu (penghargaan Nobel Sastra 2016) kepada Bob Dylan
sebagai pengarang puisi terbaik, itu sebabnya kami memberikan penghargaan. Dia
adalah penulis puisi Inggris tradisional terbaik, sepanjang Milton dan Blake seterusnya.
Dan dia seorang tradisioalis yang sangat menarik, dengan cara yang sangat
original. Tidak hanya tradisi menulis, tetapi juga lisan, bukan hanya sastra tinggi
tetapi sastra biasa,” ucap Sara Danius, sekretaris tetap di Akademi Swedia.