Serangan bom
bunuh diri yang terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph kembali menggegerkan
masyarakat tanah air. Tanpa terkecuali, percobaan bunuh diri yang melukai pastor
Albert S Pandingan ini diresponi dengan tegas oleh Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA).
Ketua Umum ISKA
Sumut, Hendrik Halomoan Sitompul mengutuk keras teror tersebut dengan menyebutnya
sebagai tindakan biadab. Untuk itu, dia meminta aparat kepolisian segera memeriksa pelaku yang saat ini sudah diamankan.
Senada
dengan itu, Ketua Presidium Pusat ISKA, Muliawan Margadana mengatakan agar pihak
kepolisian segera mengambil langkah-langkah strategis terhadap keamanan dan ketenangan umat beragama dalam menjalankan ibadah sesuai dengan Undang-Undang tahun 1945.
“Aparat harus
mampu menjelaskan lengkap, mungkin motivasi serta kelompok di balik peristiwa ini
dalam waktu secepatnya agar tidak menimbulkan praduga yang belum tentu benar di kalangan umat,” ucap Muliawan.
Muliawan juga
mengingatkan kepada seluruh umat Katolik Indonesia agar menanggapi kejadian ini
dengan bijak dan tetap meningkatkan kewaspadaan serta menjaga kerukunan di antara
umat beragama lainnya. Ia juga menghimbau agar gereja berperan serta dalam mencegah
terjadinya peristiwa serupa di kemudian hari. Sehingga jemaat bisa merasa
nyaman dan tenang sepanjang menjalankan ibadah di gereja.
Hingga berita
ini diturunkan, kondisi keamanan di kota Medan, Sumatera Utara kini tengah
dalam perhatian pemerintah. Sementara pihak kepolisian terus menggali informasi
terkait motif bom bunuh diri yang dilakukan pelaku bernama Ivan Armadi Hasugian
(18) tersebut. Pastor Albert sendiri, kabarnya menderita luka ringan dan telah
mendapat perawatan di Rumah Sakit St. Elizabeth, Medan.