Maraknya lagu-lagu
dewasa yang menarik perhatian belakangan ini menimbulkan dampak negatif yang tidak
kita sadari. Sebagian besar lagu-lagu tersebut mengandung kata-kata dan
visualisasi yang begitu vulgar. Namun sayangnya, hal itu justru menarik minat masyarakat kita.
Selain itu,
banyak kalangan juga yang menggunakan lagu sebagai media untuk menanamkan prinsip
dan perilaku amoral sekelompok orang kepada anak-anak. Tak sedikit yang mengemas
lagu dengan musik yang menawan dan menarik, namun isi liriknya justru mengandung
makna yang tidak baik, mulai dari perselingkuhan, kebencian, dendam, ketamakan, keegoisan, arogansi dan bahkan unsur-unsur pornografi.
Kabar buruknya
adalah lagu-lagu tersebut bahwa diperdengarkan kepada anak-anak yang belum pantas
mendengar jenis lagu dewasa di usianya yang masih sangat belia. Akibatnya, anak
bisa mengalami berbagai masalah psikologi seperti mempengaruhi fantasi dan emosi anak karena harus dipaksa memahami lagu yang dibawakan.
Untuk
melindungi anak dari pengaruh buruk tersebut, ada baiknya menerapkan 4 hal ini kepada si kecil.
1. Selektif memilih dan menyediakan lagu untuk didengar anak
Memilihkan lagu
untuk diperdengarkan kepada anak sangatlah penting. Karena tak semua lagu ternyata
baik untuk anak. Biasakan memutarkan lagu anak-anak, lagu-lagu kebangsaan, atau lagu-lagu menginspirasi bagi anak-anak.
2. Diskusikan konten lagu bersama anak
Ketika anak
ketahuan mendengar lagu dewasa yang mengandung makna yang tidak baik, jangan langsung
menyalahkan dan melarang mereka mendengarkan lagu tersebut. Sebaliknya, ajarkan
mereka bahwa lagu itu tidak baik untuk anak-anak. Berikan pengertian tentang makna
lagu itu dan beberkan akibat yang disebabkan jika mendengarkan lagu tersebut berulang
kali. Jika anak ternyata bersikeras ingin mendengar lagu, yakinkan dia bahwa lagu-lagu lain jauh lebih baik dan tak kalah indah dari lagu tersebut.
3. Jalin komunikasi yang baik dengan guru
Saat berada
di sekolah, penting bagi orangtua untuk menjalin hubungan yang baik dengan
guru-guru yang menangani anak. Pantau setiap perkembangan anak dari mereka.
Tanyakan bagaimana dia di sekolah, lagu-lagu apa yang biasanya dinyanyikan bersama teman-teman saat mereka bermain.
4. Bernyanyi bersama anak dengan membuat peragaan
Ada banyak lagu
anak-anak yang bisa dilengkapi dengan tarian atau gerakan tertentu. Lakukan ini
setiap kali anak ingin menyanyi karena dengan gerakan anak-anak akan lebih
tertarik mendengarkan lagu.
Anak-anak yang
saat ini justru lebih akrab dengan lagu-lagu dewasa justru telah mencuri perhatian
sejumlah mantan penyanyi cilik Indonesia, salah satunya Joshua Suherman. Mereka
mengaku prihatin setelah seorang anak di bawah umur menyanyikan lagu sebuah lagu
berjudul Lelaki Kardus yang dinilai sangat tidak baik. Jadi, peran orangtua sangat
besar dalam hal ini.