Wah Ternyata Gereja Ini Dibangun Atas Niat Umat Islam
Sumber: www.bbc.com

Nasional / 13 July 2016

Kalangan Sendiri

Wah Ternyata Gereja Ini Dibangun Atas Niat Umat Islam

Mega Permata Official Writer
6491

Seperti dilansir oleh BBC.com, Alor, NTT, tampaknya berhasil dalam mencerminkan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Walaupun berbeda keyakinan, kedua agama Islam dan Kristiani di sana saling menghargai dan menolong satu sama lain sejak nenek moyang mereka. Hal itu tercermin dari puluhan tahun lalu di mana warga Islam di Alor membangun gereja untuk warga Kristiani beribadah.   

Selesai dibangun pada tahun 1949 kemudian gereja ini diberi nama Gereja Ismail. Nama gereja tersebut diambil dari salah satu umat Islam yang mendirikan rumah ibadah Kristiani. Walaupun bukan nama yang ‘lazim’ tapi begitulah kenyataannya. Pasalnya pembangunan gereja ini tersendat lantaran hanya ada empat kepala keluarga yang beragama Kristen. Menurut sesepuh warga kampung di sana, Ahmad Karim Alen mengatakan, “jumlahnya sedikit saja dan tak pernah ke gereja karena tak ada, maka dibangunlah gereja oleh keluarga Muslim,” terang Ahmad yang diperkirakan berusia 100 tahun, seperti dikutip bbc.com.

Pembangunan gereja ini dilakukan tetapi beberapa warga Islam mengajukan diri agar namanya dicantumkan dalam daftar tersebut. “Umat Islam di sini berkeinginan membangun gereja di sini agar empat KK yang beragama Kristen bisa pergi ke gereja di sini, tetapi tidak masuk persyaratan untuk dimasukan ke wilayah kependetaan, jadi beberapa orang Muslim memasukan nama mereka ke dalam daftar yang mengajukan izin pembangunan gereja,” kata penanggung jawab Gereja Ismail, Pendeta Mesak Lobanbil.

Selain itu gotong royong juga masih terjalin hingga kini baik dalam pembangunan rumah ibadah masjid atau gereja hingga toleransi pada saat hari besar kedua agama itu. Sebagai Sekretaris Gereja Imanuel Folbo, Martinus Beka mengatakan, “Untuk gotong royong itu sudah budaya di sini, orang luar tak akan mengenali mana Kristen atau Islam karena kami sudah seperti keluarga, saling membantu, jika ada kegiatan masjid yang mereka hanya terima tamu kami yang siapkan, begitu pula sebaliknya,” jelas Martinus. 

Hal ini juga ditambahkan oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang, Romo Geradus Duka, “Hubungan umat bergama ini bukan merupakan hubungan yang formal tetapi sejak awal kultural, suatu hubungan bukan hanya berdasarkan agama di dalam dirinya tetapi suatu hubungan berdasarkan hidup manusia,” jelas Romo. Saling menghargai dan saling mengasihi adalah kunci dari kerukunan antar umat beragama. 

Sumber : Bbc.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami