Raul Castro menilai Paus Fransiskus adalah sosok yang bijaksana dalam pandangannya. Raul secara langsung bertemu dengan Paus di Vatikan, Minggu (10/5) kemarin. “Saya mengatakan jika paus berbicara seperti sekarang, tidak lama lagi saya akan mulai kembali berdoa dan kembali ke Gereja Katolik. Saya tidak main-main. Saya seorang komunis. Partai Komunis Kuba sebelumnya tidak mengijinkan hal itu, namun sekarang sudah diperbolehkan,” terang Raul dalam konferensi pers di Vatikan.
Raul mengaku dimasa kecil menerima pendidikan di sekolah Katolik. Bahkan kakaknya, pemimpin besar revolusi Kuba, Fidel Castro dibaptis dalam ajaran Katolik Roma. Namun selama dekade setelah revolusi 1959, kegiatan gereja di Kuba di bawah tekanan. Sehingga banyak pemimpin negara, termasuk Raul Castro menjadi penganut Partai Komunis yang anti dengan kegiatan gereja.
Tetapi kondisi itu baru berangsur-angsur mengendor, setelah pemerintah Kuba mengubah batasan peraturan setelah kunjungan Paus John Paulus II berkunjung ke Kuba di awal tahun 1998.
Tak hanya terkesan dengan pemikiran Paus, ia juga mengaku berterima kasih kepada pemimpin tertinggi Vatikan itu atas upaya pemulihan hubungan Kuba dan Amerika Serikat. Raul berjanji pada saat kunjungan Paus ke Kuba pada September mendatang, dirinya akan turut mengikuti setiap misa yang digelar Paus Fransiskus nanti. “Paus seorang Jesuit dan saya dulu bersekolah di sekolah Jesuit. Jadi saya akan ikuti misanya dengan penuh gembira nanti,” lanjut Raul.
Biar Tuhan saja yang ditinggikan melalui hidup orang-orang percaya yang telah meneladani hidup Kristus dalam dirinya. Demikian seperti yang telah dilakukan oleh Paus Fransiskus.
Sumber : BBC/jawaban.com/ls