Jemaat gereja-geraja yang hingga saat ini mengalami penindasan, GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia melakukan ibadah menyambut paskah dalam Minggu Palma di seberang Istana Negara Jakarta, Minggu (29/03/2015).
Melalui siaran persnya, kedua gereja ini kemablai melakukan ibadah ditempat tersebut karena hingga saat ini mereka masih dilarang untuk menggunakan gedung gereja mereka yang sah di Kodya Bogor dan Kabupaten Bekasi, meski putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap telah menguatkan sahnya kedua gereja.
"Kita harus kuat menghadapi penderitaan, sama seperti Kristus menghadapi penderitaan, untuk menuju Kebangkitan. Tabahlah, berjuanglah terus, bukan hanya untuk dua gereja ini tetapi untuk melawan semua ketidakadilan dimanapun juga", kata Pendeta Mungki Aditya Sasmita dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sangkrah Solo Jawa Tengah Mungki dalam khotbahnya.
Juru Bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging mengatakan bahwa kedua gereja ini terus menantikan Presiden Joko Widodo untuk menegakkan keadilan dan melindungi umat yang tertindas. "Ini akan menjadi Jumat Agung dan Paskah yang kesekian kalinya bagi jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia. Kami masih sangat menantikan, Presiden Joko Widodo akan menegakkan hukum dan Konstitusi tanpa kecuali,” katanya.
Prosesi Minggu Palma itu dilakukan oleh sekira 100
orang jemaat yang berjalan kaki dari depan Parkiran RRI ke lokasi tempat ibadah
diseberang Istana dengan membawa daun Palem, simbol menyambut Peringatan Paskah, memasuki Minggu Palmarum atau Masa Penderitaan dalam Kalender Gerejawi.