Bila Anda punya pengalaman demikian atau tengah menghadapi tipe teman seperti ini, Anda perlu memahami beberapa trik menghadapinya, seperti terurai dalam beberapa poin berikut:
1. Dengar dan Lupakan
Curhat tentang hal serupa berkali-kali mungkin akan membuat kita jengkel dan berharap bisa segera kabur ke dunia lain. Belum lagi nasihat yang kita berikan justru tak pernah ditanggapi dengan serius. Untuk persoalan seperti ini, Anda hanya perlu tetap menjadi pendengar yang baik. Dengarkan saja semua ceritanya dan jangan berkomentar. Lalu berikan tanggapan hanya jika dia memintanya. Barangkali teman Anda mungkin hanya ingin sekedar butuh didengarkan saja. Jika demikian, Anda tak perlu menjadikannya sebagai beban pikiran, lupakan saja.
2. Tegas dan berterus terang
Bila Anda benar-benar sudah merasa bosan dengan cerita teman yang itu-itu lagi, saat dia mulai curhat maka tegaskan kepada dia apakah solusi dari Anda benar-benar sudah dilakukan. Jujurlah mengatakan bahwa cerita pembicaraan itu sudah pernah Anda bahas bersama. Mungkin hal ini akan sedikit menyakiti perasaan teman Anda, tetapi dengan begitu barangkali dia akan menyadari letak ketidaknyamanan Anda.
3. Berikan dukungan dalam bentuk lain
Meski cukup menyebalkan, tetapi Anda tetap harus memberi dukungan dengan menunjukkan bahwa Anda selalu ada untuk membantu agar lebih meringankan beban pikirannya. Sembari curhat, Anda bisa saja jalan-jalan santai dan menikmati suasana berbeda di luar ruangan. Selain membuatnya merasa nyaman, Anda juga tidak melulu terfokus dengan ceritanya yang panjang dan membosankan.
Agar curhatan dengan teman tidak menimbulkan rasa jengkel kepada satu pihak saja,ada baiknya bila Anda yang juga suka curhat mengetahui tentang etika curhat yang diungkapkan oleh Trista Coopersmith, pakar hubungan dan penulis buku Menu Dating: Taste-Test Your Way to the Main Course ini bahwa: “Anda harus bersikap selektif dan memilih topik apa yang bisa diceritakan kepada orang-orang tertentu”. Jangan membuat teman yang sudah mendengarkan Anda dengan baik malah merasa bosan bertemu dan berbagi cerita dengan Anda di lain waktu.
Sumber : Fimela.com/jawaban.com/ls