1 Tak cukup mengubahnya dengan cinta
Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi adalah kita memacari pria yang kurang baik dan mengekspektasikan bahwa Anda dapat mengubhanya. Kita terinspirasi dengan kisah ‘Beauty and the Beast’ dengan catatan bahwa cinta kita dapat mengubah dia menjadi lebih baik dan saleh.
Namun kebenarannya adalah romantisme cinta tidak akan mampu mengubah seseorang secara total. Hakikatnya, pria adalah mahluk yang sulit untuk berubah. Namun, bukan berarti Anda tidak mencoba cara lain agar dirinya mengalami perubahan selama Anda berada di sampingnya.
2. Pria ingin diandalkan
Sangat baik bila seorang wanita hidup secara mandiri dan mampu melakukan segalanya, namun hal itu hanya akan membuat wanita merasa tak lagi butuh pria sebagai sandaran, teman untuk membawakan barang belanjaan atau mengantar/jemput saat bekerja. Pria menginginkan dirinya diandalkan oleh wanita. Mereka juga butuh kekasihnya mengungkapkan bahwa ia sangat berarti dalam kehidupan sang wanita. Jadi, beri pria tugas saat Anda perlu bantuan darinya.
3. Pria punya ibu yang selalu mengingatkannya
Sejak kecil, pria telah dibesarkan dengan perhatian dan didikan sang ibu. Saat pria terhanyut dengan kebiasaan seperti menonton siaran bola sepanjang hari, kamar berantakan dan makan tidak teratur, maka ibu menjadi sosok wanita yang selalu mengingatkan. Nah, ketika berpacaran dan mendapatinya dengan beragam kebiasaan yang tak dapat dikontrol, maka ia butuh diingatkan oleh kekasihnya. Hal ini menjadi tugas wanita untuk mengingatkannya secara terus menerus baik sebelum/sesudah kerja, sebelum tidur.
4. Pelihara hubungan komunikasi
Saat pacaran, tak akan cukup bila sepasang kekasih hanya berkomunikasi lewat media sosial atau teks. Adalah penting ketika keduanya bisa mengatur kencan dan melakukan hal-hal menyenangkan bersama.
5. Hindari kepura-puraan
Alat andalan wanita ketika tengah konflik dengan pasangan adalah berpura-pura menangis atau marah. Sama halnya seperti saat Anda berdebat hebat dan berupaya menang dengan argumen sendiri. Sebisa mungkin, hindari hal ini dan bangun komunikasi yang sehat.
6. Pria bukan pembaca pikiran
Wanita tentu tahu teori ini, namun seringnya, kaum hawa bertindak seolah pria punya kekuatan gaib membaca pikirannya. Jangan tuntut dia mengerti, sebaliknya wanita perlu mengutarakan apa yang dirasakannya secara langsung.
7. Dia bukanlah kesempatan terakhir
Banyak wanita yang bertahan dalam hubungan yang buruk, bertahan dengan hubungan yang tak lagi berjalan sehat. Meskipun kita merasa sudah terlalu tua, pacaran yang sudah lama, dan malas membangun relasi yang baru, bukan alasan pada akhirnya tetap bertahan dalam hubungan itu. Anda pantas mendapat pria yang lebih baik, dan kesempatan itu masih terbentang luas.
Masih banyak hal lain yang tentunya perlu diketahui wanita tentang pria. Namun hal terpenting dalam menghadapi beragam karakter pria adalah mencintainya dengan tulus dan membuatnya bangga karena telah memiliki Anda.
Sumber : Relevantmagazine.com/jawaban.com/ls