Membongkar 6 Mitos Sex Wanita
Sumber: Jonya via Getty

Marriage / 23 September 2014

Kalangan Sendiri

Membongkar 6 Mitos Sex Wanita

Puji Astuti Official Writer
14043

Wanita itu suka dengan komitmen, pernikahan dan kehidupan monogami, orgasme membuat mereka jatuh cinta. Apakah semua itu benar? Ternyata tidak semuanya benar loh. Beberapa waktu ini, HuffingtonPost.com mengungkap tentang 6 mitos kuno tentang kehidupan seksual wanita, inilah mitoss-mitos itu :

Mitos #1 : Wanita lebih cenderung untuk monogamy

Berdasarkan survei yang dikutip oleh penulis buku "What Do Women Want? Adventures in the Science of Female Desire" Daniel Bergner oleh sebuah penelitian di Jerman pada 2006 terhadap 2500 pasangan, didapati bahwa wanita lebih cepat bosan secara seksual dalam hubungan monogami dibandingkan pria. Hal ini diperkuat oleh penelitian di Kanada yang menunjukkan bahwa wanita hasrat seksual wanita menurun saat dalam hubungan jangka panjang, sedangkan laki-laki tidak. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen bukan hanya masalah bagi para pria, namun wanita pun mengalaminya. Namun hal itu kembali kepada masing-masing pribadi bagaimana ia berjuang untuk tetap setia kepada pasangannya

Mitos #2 : Libido wanita tidak setinggi pria

Kebanyakan pria berasumsi bahwa libido kaum wanita tidak setinggi dirinya. Namun menurut Bergner, wanita sebenarnya memiliki hasrat yang sama seperti para pria. Namun karena adanya tekanan budaya dan lingkungan membuat wanita lebih pasif dibandingkan para pria, dan para wanita cenderung tertutup. Tekanan tersebut juga membatasi para wanita mengejar kepuasan seksual.

Mitos #3 : Wanita tidak terlalu terstimulasi secara visual dibandingkan pria

Ternyata wanita sama mudahnya terangsang secara visual, seperti pria, mereka hanya tidak mengungkapkannya atau menunjukkannya secara terbuka. Berdasarkan riset Meredith Chivers dari Universitas Queens yang memberikan stimulasi visual kepada pria dan wanita didapati bahwa wanita merespon secara fisik pada beberapa gambar erotis. Sekalipun peringkat wanita yang menikmati pornografi lebih rendah daripada pria, namun penelitian menemukan bahwa aktifitas gelombang otak mereka sama responsifnya. Karenanya, pornografi berdampak buruk baik bagi pria maupun wanita, jadi hati-hati ya para wanita!

Mitos #4 : Wanita butuh waktu lebih lama untuk terangsang secara seksual

Pria hanya butuh 90 detik foreplay untuk terangsang, tetapi wanita butuh waktu yang lebih lama. Apakah hal ini benar?

Riset Universitas McGill memberi hasil mengejutkan, ternyata pria dan wanita mengalami gairah seksual yang sama. Kedua jenis kelamin berbeda ini membutuhkan waktu 10 menit untuk sepenuhnya terangsang. Walau demikian penemuan ini tidak membantah bahwa wanita lebih butuh waktu untuk terangsang, karena gairah secara fisik tidak selalu berkorelasi dengan gairah secara keinginan atau emosional. Demikian pula tentang mitos yang menyatakan bahwa wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk orgasme dibandingkan pria, ternyata bahwa kedua gender membutuhkan waktu yang sama. Namun pandangan ini muncul karena wanita membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk mencapai orgasme dibandingkan pria, hal inilah yang seringkali tidak diketahui para pria sehingga membuat pasangannya membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan kepuasan.

Mitos #5 : Libido perempuan menurun bersama bertambahnya usia

Bisa dikatakan bahwa hal ini sudah sering kita dengar. Namun semua itu hanya mitos, karena menurut riset yang dilakukan seorang psikolog dari Universitas Texas, David Buss, wanita usia 30 hingga 40an tahun memiliki dorongan seks yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang diusia 20an tahun. Selain itu, wanita di usia 40an lebih mengalami kepuasan lebih tinggi dalam orgasme.

Mitos #6 : Orgasme membuat wanita jatuh cinta; ini hormonal.

Ada mitos yang mengatakan bahwa pria bisa membuat wanita lebih jatuh cinta kepadanya dengan membuatnya mencapai orgasme, karena hal itu bisa memicu hormon cinta. Namun menurut pernyataan profesor bidang psikologi dari Rutgers University, orgasme baik yang dialami pria maupun wanita membuat tubuh manusia melepaskan hormon cinta yang bernama oxytacin, hormon ini membuat seseorang merasa jatuh cinta.

Jadi, jangan terlalu mudah percaya dengan mitos. Cari tahu faktanya, dan jika Anda ingin hubungan yang harmonis dengan pasangan Anda, kenali lebih lagi dirinya dan juga kebutuhan serta keinginannya.

Sumber : HuffingtonPost.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami