Menjadi Kehidupan yang Memberikan Impartasi

Kata Alkitab / 29 March 2012

Kalangan Sendiri

Menjadi Kehidupan yang Memberikan Impartasi

Lois Official Writer
8664

Suzette Hattingh pernah duduk di kursi roda selama 1 ½ tahun lamanya. Dokter telah mempertimbangkan untuk mengamputasi kakinya. Tapi Hattingh tahu, semua itu terjadi karena iblis tidak suka. Hattingh waktu itu berkata kepada iblis, “Hai iblis, entah saya duduk di kursi roda, ataupun dapat berjalan lagi, saya akan tetap ke Indonesia.” Hattingh berdoa untuk Indonesia dengan caranya sendiri dan dia yakin Indonesia akan dipulihkan. Lalu, doa seperti apa yang dia panjatkan atau dengan cara seperti apa? Suzette Hattingh pun membagikan tipsnya, kenapa dia bisa menjadi orang yang bisa memberi dampak.

Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya : “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka materai-materainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi Wahyu 5:9-10

Ayat di atas berbicara bahwa yang Yesus ‘beli’ adalah kita semua. Kita semua adalah imam-imam bagi Allah dan kita semua akan memerintah sebagai raja di bumi. Aartinya, kita pertama-tama disebut sebagai imam kemudian raja. Dan ketika disebutkan dalam satu ayat yang sama, artinya juga bahwa keduanya sama pentingnya dan keduanya ada pada kita.

Imam yang dimaksud di sini bukanlah pendeta ataupun seseorang yang menggembalakan, tapi kita semua yang percaya Tuhan. Kedua peran ini ada pada kita semua, baik tua muda, perempuan atau laki-laki, atau apapun. Karena itu, kita memiliki seluruh surga. Berpikir seperti itu, membuat kita berani, berani untuk mengabarkan berita sukacita dari Tuhan.

Kalau kita sudah bermitra dengan Tuhan, maka doa kitapun berbeda. Saat kita berdoa, kita tahu bahwa kita mitra Allah dan kita tahu bahwa kita adalah wakil-Nya di bumi. Karena itu, kita harus yakin kita mempunyai kuasa bersama dengan Tuhan.

Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus.” Ibr 3:1. Ketika kita memandang Imam Besar, maka kita sebagai imam-imam kecil ini pun, yang telah mendapat panggilan sorgawi, harus seturut dengan Imam Besar kita.

Yesus yang kuat, kitalah yang lemah. Tapi dengan kemitraan kita bersama Yesus, kita akan mengguncangkan negara-negara. Artinya, kita bekerja bersama-sama Yesus. Sayangnya, kita sering melupakan kemitraan ini. Pada saat mulai berdoa, apakah kita merasa doa kita penuh kuasa atau tidak ada kuasa, hal itu tidak jadi masalah di hadapan Tuhan. Karena itulah, mulai sekarang kita menyadari arti kemitraan kita dengan Tuhan dan kita akan sanggup, karena kita tahu kita bersama Dia yang begitu luar biasa.

Sumber : jawaban.com/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami