Tamerlan Tsarnaev benar-benar tidak disukai oleh para warga di Amerika Serikat. Meski sudah meninggal, pihak pengelola tempat pemakaman umum di seluruh wilayah Massachusetts, AS, menolak jenazah pria pembom Marathon Boston ini dikuburkan di tempat mereka.
"Saya pikir pihak pengelola tempat penguburan mungkin takut akan pembalasan dari orang-orang," ujar Direktur Pemakaman Massachussetts, Peter Stefan, seperti dikutip dari CNN, Selasa (7/5).
Lebih lanjut Peter menyatakan ia dan rekan-rekan di lembaganya sudah berusaha sebaik mungkin agar jenazah Tamerlan dapat dimakamkan, namun hal itu ternyata masih sulit terealisasi.
William Breault, ketua kelompok sipil Worcester, mengatakan Peter Stefan telah membuat kesalahan besar ketika setuju untuk menguburkan jenazah Tamerlan.
"Kita berada dalam situasi di mana tak seorang pun ingin membawanya. Saya tidak hanya tidak ingin melihat dia dimakamkan di Worcester, Massachusetts, dia bukan warga negara, ia tidak harus diberikan hak," tandasnya.
Tamerlan Tsarnaev dan Dzhokhar Tsarnaev adalah dua tersangka utama peristiwa bom Boston yang terjadi pada Senin (15/4) waktu setempat. Dalam sebuah penggebrekan oleh pihak kepolisian, Tamerlan tewas setelah mengalami luka tembak dan terlindas serta terseret oleh kendaraan yang disopiri oleh adiknya, Dzhokhar.
Meski merasakan kesedihan mendalam, tetapi tidak seharusnya kita berlaku “kejam” terhadap orang yang melukai diri atau hati kita. Justru, pengampunan dan kasih musti kita tampilkan. Tuhan sudah menunjukkan hal ini pertama kali kepada kita dan sebagai balasannya kita perlu membagikannya kepada orang-orang sekitar kita.
Baca juga :
Pelaku Bom Boston: Aku Bersedia Mati Demi Islam
Kisah Nyata Jacob Kusmanto dan Keberhasilan di Bisnis Tekstil
3 Bisnis yang Diprediksi Sukses di Masa Depan
Hasil Moto GP 2013 : Lorenzo Pertama, Rossi Kedua
Jokowi-Basuki Tak Setuju Pelaksanaan UN
Hal Unik yang Terjadi Saat Demo Buruh
Sumber : voaindonesia.com, tribunnews.com / budhianto marpaung