Hari Tanpa Mencolok Kabel se-AS: 6 Alasan untuk Bebas dari Teknologi

Info Sehat / 7 March 2013

Kalangan Sendiri

Hari Tanpa Mencolok Kabel se-AS: 6 Alasan untuk Bebas dari Teknologi

Yenny Kartika Official Writer
4720

Mungkin Anda belum pernah dengar bahwa ada Hari Tanpa Mencolok Kabel se-Amerika Serikat atau National Day of Unplugging. Hari tersebut diperingati untuk bebas 24 jam dari perangkat teknologi. Momentum ini berlangsung setiap tahun, mulai dari terbenamnya matahari pada tanggal 1 Maret hingga terbenamnya matahari pada keesokan harinya.

Sebuah aksi yang cukup sulit, bukan? Kita menjumpai banyak orang—mungkin termasuk Anda—yang begitu keranjingan dengan Twitter, Facebook, dan Instagram.  Namun, menghabiskan satu hari penuh tanpa perangkat teknologi rupanya memberikan banyak manfaat bagi suasana hati (mood), hubungan, dan kesehatan.

Setidaknya ada enam (6) alasan untuk beristirahat sejenak dari perangkat teknologi.

Terhubung dengan perangkat teknologi dapat …

#1 merusak konsentrasi dan produktivitas

Ponsel bergetar, kotak chat di Gmail berkedap-kedip, sementara laman Tweetdeck (aplikasi untuk Twitter) terus menerus mengalirkan kicauan demi kicauan. Semua “ledakan” teknologi tersebut bukannya informatif, melainkan membingungkan, demikian kata para pakar. Meskipun Anda merasa lebih efektif kalau bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, kenyataannya multi-tasking malah membatasi kemampuan Anda untuk fokus pada sesuatu.

New York Times melaporkan bahwa seseorang yang terhubung kesana kemari harus berusaha keras untuk “mengendapkan” informasi yang tidak relevan. Kedap-kedip dan bebunyian yang terus-menerus beredar akan membuat otak Anda terlalu terstimulasi, sehingga menjadi sulit untuk fokus dengan kehidupan nyata yang berjalan lebih lambat daripada dunia maya.

#2 meningkatkan stress

Banyak orang menderita “gangguan kegelisahan akibat media sosial” (Social Media Anxiety Disorder atau SMAD). Sejumlah orang yang diteliti di Inggris mengatakan, mereka merasa media sosial berperan buruk dalam kehidupan, terutama karena mereka menjadi sering membandingkan diri dengan sesama teman di dunia maya. Sedangkan status yang tidak memperoleh cukup banyak “Like” atau kicauan yang tidak banyak di-retweet, membuat penggunanya mengalami kegelisahan serius. Masalahnya, SMAD sulit diidentifikasi. Kegelisahan yang menimbulkan stress akan menyebabkan penuaan dini, penyusutan otak, berkurangnya imunitas, dan peningkatan resiko diabetes.

#3 mengganggu tidur

Anda tentu tahu bahwa kedipan dan getaran ponsel di ranjang dapat mengganggu tidur nyenyak Anda. Namun, sebetulnya beraktivitas dengan perangkat teknologi sebelum tidur pun dapat menimbulkan masalah. Hal itu disebabkan oleh layar yang memancarkan cahaya gelombang berwarna biru. Gelombang cahaya tersebut memberi isyarat agar otak waspada (alert), sehingga pelepasan hormon melatonin—yang menyebabkan kantuk—tertunda. National Sleep Foundation menemukan bahwa 95% dari warga AS memperhatikan beberapa layar perangkat (TV, laptop, ponsel, video game) pada 1 jam sebelum tidur.

Anda mungkin menganggap bahwa memandang layar gadget tidak menyebabkan kelelahan, tetapi gangguan tidur-lah yang sebetulnya membahayakan. Selain merasa lesu di keesokan paginya, gangguan tidur dapat menyebabkan gangguan ingatan, serangan jantung, obesitas, stroke, dan lain-lain.

#4 menghambat kreativitas

Pikiran mampet saat bekerja? Cobalah menjauh dari komputer dan keluar menghirup udara segar. Studi tahun 2012 yang diterbitkan jurnal PLOS One menunjukkan relasi antara gadget dengan kreativitas. Berada di alam selama 4 jam dan tanpa ditemani perangkat elektronik, mampu meningkatkan skor kreativitas sebesar 50%.

#5 menyakiti tubuh

Di mana Anda seringkali menghabiskan waktu dengan teknologi? Jika jawabannya adalah: “di depan komputer sambil membungkuk”, maka Anda berada dalam masalah. Terlalu banyak duduk—meskipun dalam posisi normal—saja tidak baik, apalagi duduk dengan postur tubuh yang keliru. Membungkuk terus-menerus dapat mengakibatkan nyeri leher dan punggung, serta ketegangan di bahu dan mata. Bahkan kalau Anda memakai gadget dalam keadaan bergerak (mobile), Anda tetap bisa merasa sakit. Semakin banyak dokter yang telah menyelidiki hubungan antara penggunaan ponsel dengan nyeri di jempol, tangan, dan pergelangan.

#6 membahayakan saat menyetir.

New York Times melaporkan, saat para pengemudi truk mengetik di ponsel sambil menyetir, resiko tabrakan meningkat menjadi 23 kali. Sebelum terjadi tabrakan, seseorang akan memandang layar ponsel hanya selama 5 detik. Namun, 5 detik itu sama dengan waktu yang dibutuhkan sebuah kendaraan untuk melaju sejauh lapangan bola—bahkan lebih. Jika tidak terlalu penting, balas-membalas SMS sebaiknya ditunda.


 

Baca juga artikel lainnya:

Satpam Mall di California Usir Pasangan Gay Ini

Kisah Nyata Yosua, Pemuda yang Dijuluki Kurus-Tinggi-Ceking

Kisah Nyata Dada Suhada: Tukar Nyawa Anak dengan Uang

4 Langkah Mudah untuk Mengampuni


Sumber : Huffington Post | yk
Halaman :
1

Ikuti Kami