Ayat Renungan: Kisah Para Rasul 7: 59-60 – “Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.”
Stefanus adalah salah satu dari tujuh orang yang dipilih karena penuh dengan Roh Kudus dan hikmat untuk melayani jemaat mula-mula (Kisah Para Rasul 6: 3). Hidupnya ditandai dengan kasih karunia, kuasa Allah, dan keberanian untuk bersaksi tentang Yesus Kristus, bahkan di hadapan penguasa agama pada zamannya. Saat orang-orang tidak dapat melawan hikmat yang diberikan Roh Kudus kepadanya (Kisah Para Rasul 6: 10), mereka justru mendakwa Stefanus dengan tuduhan penghujatan. Namun, Stefanus tidak mundur. Ia berdiri teguh dan dengan berani menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias, meskipun tahu konsekuensinya adalah kematian.
“Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” (Kisah Para Rasul 7: 59-60)
Ketika dirajam batu, doa Stefanus menunjukkan hati yang serupa dengan Kristus. Ia tidak hanya menyerahkan rohnya kepada Tuhan, tetapi juga memohon pengampunan bagi para pembunuhnya (Lukas 23: 34). Inilah bukti nyata dari kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus—kasih yang mengampuni, bahkan kepada musuh.
Yesus sudah memperingatkan bahwa para pengikut-Nya akan mengalami aniaya karena nama-Nya. Namun, Ia juga berjanji bahwa Roh Kudus akan memberi kita perkataan dan hikmat yang tidak dapat dibantah (Lukas 21:12-15; Matius 10:19-20). Stefanus membuktikan janji itu. Ia berdiri bukan dengan kekuatannya sendiri, melainkan dengan hikmat dan kuasa Allah.
Hari ini, kita mungkin tidak menghadapi rajaman batu, tetapi kita bisa menghadapi penolakan, ejekan, atau kesulitan karena iman kita. Pertanyaannya: apakah kita berani berdiri teguh bagi Kristus seperti Stefanus? Apakah hidup kita mencerminkan kasih Kristus, bahkan kepada mereka yang menentang kita?
Filipi 1: 29 mengingatkan kita, “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia”. Jadi, kita dipilih bukan hanya untuk menerima keselamatan, tetapi juga untuk menjadi saksi yang hidup, yang berani berdiri bagi kebenaran.
Action Praktis:
Mungkin ada orang yang membuat hati Anda tidak tahan untuk menyampaikan kebenaran Firman Tuhan. Namun di sisi lain mereka begitu sulit untuk menerimanya dan justru mencoba untuk menyerang Anda dengan berbagai cara - entah dengan ejekan, hinaan maupun serangan. Namun melalui Stefanus mari belajar untuk meresponinya dengan mendoakan mereka dengan tulus seperti doa Stefanus: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka.”
Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.
Live Chat
Phone / SMS
0811 9914 240
0817 0300 5566
Whatsapp
0822 1500 2424