Shalom, selamat pagi saudaraku. Bagaimana keadaan Anda hari-hari ini? Kita sudah hampir sampai di penghujung tahun 2025. Saya percaya kita semua punya antusiasme menyambut tahun yang baru.
Ayat Renungan: Yesaya 40:3 — “Ada suara yang berseru-seru: Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN; luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!”
Tahun yang berlalu membawa banyak pelajaran bagi kita. Hari ini, saya berharap renungan ini memberi saudara semangat dan kekuatan baru untuk menyambut tahun depan, dimulai dengan pengharapan kepada Yesus yang kelahirannya akan segera kita peringati.
Yesus yang lahir untuk kita, Yesus yang tinggal dalam hati kita—Dialah yang kita rayakan. Kitab Yesaya secara profetik menubuatkan kelahiran Tuhan Yesus bagi umat-Nya, termasuk kita. Dalam Yesaya 40:3 kita mendengar seruan untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Kedatangan Yesus membawa pengharapan, pembebasan, pemulihan, dan damai sejahtera.
Pesan ini mengajak kita untuk bertobat, mengalami keadilan Tuhan, dan menyambut-Nya dengan iman. Saat ini seluruh dunia sedang bersiap merayakan Natal. Di mana-mana rumah mulai dihias, jalan-jalan dipenuhi lampu-lampu yang berkilauan.
Bahkan banyak mal berlomba-lomba membuat dekorasi Natal. Ada mall di Jakarta yang menghiasi eskalatornya menjadi seperti terowongan Natal dengan ornamen lonceng dan pohon-pohon indah. Orang-orang bersuka cita—begitu juga anak-anak Tuhan yang mulai membersihkan rumah dan mempersiapkan banyak hal. Mengapa? Karena Yesus begitu berarti.
Dia layak disambut dan dirayakan. Kasih, kebaikan, dan pengorbanan-Nya bagi kita begitu besar. Setiap kali kita merayakan kelahiran-Nya, kita diingatkan bahwa Yesus—yang sepenuhnya Allah namun mengambil rupa seorang hamba—mati bagi kita.
Jika kita mengingat pengorbanan-Nya, apa yang bisa kita balas? Maka sukacita kita menyambut Natal menjadi bukti bahwa kita memiliki pengharapan di dalam Dia. Dia adalah Raja yang Adil, yang diagungkan, ditinggikan. Filipi berkata, tidak ada nama lain seperti nama-Nya—semua lutut sujud kepada-Nya.
Saudara yang dikasihi Tuhan, hari ini saya ingin mengajak kita bertanya:
Apakah dalam hati kita masih ada pengharapan kepada Dia yang sanggup? Dia yang berkuasa, tidak tertandingi, dan punya banyak cara menolong kita? Atau kita sedang begitu tertekan oleh masalah sampai hati kita menjadi dingin?
Mari gunakan momen Natal ini untuk menyalakan kembali pengharapan kita kepada Yesus. Dia adalah sumber semangat kita. Tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan-Nya. Tidak ada ketakutan yang terlalu besar bagi Tuhan untuk kalahkan.
Hari ini, mari kita mengatur kembali hati kita supaya percaya bahwa Yesus adalah pengharapan kita—bukan hanya dalam cerita, tetapi nyata dalam hidup kita. Biarlah hati kita dipenuhi pengharapan dan rasa merdeka karena kita memiliki Tuhan yang hidup: Sang Pembebas, Sang Pemulih, dan Raja Damai.
Tuhan Yesus memberkati.
Live Chat
Phone / SMS
0811 9914 240
0817 0300 5566
Whatsapp
0822 1500 2424