Fakta-fakta Soal Kecelakaan Presiden Iran dan Pesawat Jatuh di BSD

Fakta-fakta Soal Kecelakaan Presiden Iran dan Pesawat Jatuh di BSD

Jery Patampang Official Writer
864

Dalam beberapa hari terakhir, dunia dikejutkan dengan dua kecelakaan tragis. Berita tentang jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dan kecelakaan pesawat latih di BSD, Tangerang Selatan, memberikan duka.

Berikut adalah fakta-fakta kecelakaan Presiden Iran dan pesawat latih yang jatuh di BSD, Tangerang.

Fakta Kecelakaan Helikopter yang Menyebabkan Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal Dunia

Pada Minggu, 19 Mei 2024, Presiden Iran, Ebrahim Raisi, meninggal dunia setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh di wilayah pegunungan Azerbaijan Timur. 

Helikopter tersebut mengalami kecelakaan di tengah kondisi cuaca buruk, tepatnya di kawasan hutan lindung pegunungan Dizmar dekat kota Varzaghan 19 Mei 2024 .

Selain Raisi, delapan orang lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, juga menjadi korban dalam insiden ini.

Tim penyelamat dari Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) dikerahkan segera setelah kecelakaan terjadi, melibatkan 73 tim penyelamat, anjing pencari, dan drone untuk menemukan lokasi helikopter. Setelah pencarian intensif, jasad para korban berhasil ditemukan dan sedang dalam proses evakuasi ke Tabriz, barat laut Iran.

Kepergian Raisi membawa duka yang mendalam bagi rakyat Iran dan dunia. Wakil Presiden Iran, Mohammad Mokhber, kini harus mengambil alih tugas kepresidenan hingga pemilu baru diselenggarakan dalam waktu 50 hari. 

 

BACA JUGA: Tabrakan Pesawat di Jepang, Mujisat 379 Penumpang dan Krew Selamat Buat Kagum

 

 

Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, mengumumkan lima hari berkabung nasional untuk Presiden Ebrahim Raisi (63) yang meninggal dalam kecelakaan helikopter.

Fakta Kecelakaan Pesawat Jatuh di BSD, Tangerang Selatan

Pada hari yang sama 19 Mei 2024, Indonesia turut merasakan duka atas kecelakaan pesawat latih tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP yang jatuh di kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan. 

Kecelakaan ini menewaskan tiga orang, yaitu pilot Pulung Darmawan, co-pilot Mayor (Purn) Suwanda, dan engineer Farid Ahmad.

Pesawat tersebut sempat hilang kontak sebelum akhirnya jatuh sekitar pukul 13.50 WIB.

Menurut Kapolres Tangsel AKBP Ibnu Bagus Santoso pesawat latih tersebut sempat memberikan kode darurat 'mayday' yang menandakan pesawat sedang mengalami situasi berbahaya sebelum akhirnya hilang kontak. 

Ibnu juga menyebut kecelakaan terjadi sekitar hujan lebat mengguyur Tangerang. Tetapi, ia tidak bisa mengkonfirmasi apakah cuaca buruk tersebut merupakan penyebab kecelakaan pesawat jatuh di BSD dan menyerahkan sepenuhnya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pesawat sempat berusaha melakukan pendaratan darurat dan sedang mempelajari mengapa pilot mengarah ke lapangan Sandburst. 

Dia masih belum yakin apakah cuaca adalah salah satu penyebab kecelakaan. Menurutnya, kecelakaan pesawat tersebut terjadi beberapa menit sebelum hujan lebat turun di Tangerang Selatan.

Ketiga korban mengalami benturan keras yang menyebabkan kematian. Jenazah korban kemudian diidentifikasi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, dan telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Duka mendalam dan belasungkawa mengalir dari berbagai penjuru dunia atas kepergian Presiden Iran, Ebrahim Raisi. Pemimpin negara seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan tokoh-tokoh lainnya turut menyampaikan rasa kehilangan mereka.

Dunia berduka bersama Iran dan Indonesia, berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

 

Sumber : Berbagai Sumber

Ikuti Kami