Seorang wanita suatu hari mengikuti retret akhir pekan dengan sekelompok wanita gereja. Menjelang pertengahan sesi terakhir pada hari Senin pagi, tiba-tiba dia berdiri dan meninggalkan ruangan. Didorong rasa kuatir, seorang kawan menyusulnya karena ingin tahu apa yang menyebabkan dia meninggalkan ruangan dengan mendadak. Kawannya mendapati wanita ini sedang meletakkan gagang telepon di lobby.
"Ada apa?" tanya kawannya dengan nada mendesak.
"Tidak, tidak ada apa-apa," jawabnya. "Saya tidak bermaksud membuatmu kuatir." Dengan agak malu, ia menambahkan, "Saya tiba-tiba ingat hari ini hari senin -- tukang sampah datang."
"Tukang sampah datang? Suamimu masih di rumah, pasti...."
"Ya," wanita ini menyela," tetapi dibutuhkan kami berdua untuk mengeluarkan tempat sampah, Saya tidak dapat menggotongnya. Dan dia tidak dapat mengingat harinya."
Suatu pernikahan dimaksudkan untuk saling melengkapi ---- dua orang yang bekerja sama sebagai satu kesatuan, bukan dengan bersaing, namun dalam kebersamaan yang saling menguntungkan. Belajar bagaimana bekerja sama dan bagaimana hidup bersama adalah ‘pemeliharaan’ cinta.
Apa yang Alkitab katakan tentang hal ini, “Istri adalah penolong suami dan suami adalah kepala rumah tangga…” Suami yang pelupa ‘ditolong’ oleh istrinya dengan mengingatkannya dan suami melakukan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh istrinya, karena itulah suami mengambil kendali atas rumah tangganya.
Sumber : generasi minyak anggur/lh3Live Chat
Phone / SMS
0811 9914 240
0817 0300 5566
Whatsapp
0822 1500 2424