Saya sering merasa kuatir akan masa depan dan terkadang merasa tidak berguna bagi keluarga dan orang tua. Kedamaian hanya saya dapat di saat ke gereja, saya puas bisa bernyanyi dan fokus mendengar Firman, namun selepas itu kembali kuatir akan himpitan dunia.
Dulu sebelum saya memiliki pengertian yang benar tentang iman dan berserah, saya mengalami hal yang sama. Terdang kita dimulut bisa memuji dan mengatakan percaya akan pemeliharaan dan jalan Tuhan, tapi perkataan itu langsung bermakna sebaliknya ketika sikap hati kita masih takut/kuatir. Jadi fokus memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan, yakinkan Imanmu ke Tuhan 100%, karena 0,001% saja ada keraguan, sebenarnya hatimu tidak percaya kuasa Tuhan.