Sama aja bro, cuma yang pasti harus ke Sekolah Minggu hahahaha

Kalau menurut saya sih, itu tergantung kemampuan orangtua, dalam hal ini masalah dana juga ya.. Kedua perlu dipertimbangkan juga homeschooling, memang kalo yang satu ini orangtua harus ikut kerja keras, karena ngga bisa ngandelin guru dalam mendidik anak. Nah itu tuh, walau di sekolahkan juga, orangtua ngga boleh cuma ngandelin guru, harus berperan banyak sehingga dimanapun mereka sekolah, iman dan juga budi pekerti mereka tetap baik..

Belum waktunya bertemu dengan si dia mungkin :(

Bertobat kali ya... xixixixi... (becanda..) Yang pasti, pertama harus bersabar. Karena jawaban doa itu ngga selalu selalu "ya" atau "tidak", kadang juga jawabannya "tunggu dulu ya nak..." So, be happy ya Angga, walau jodohmu belum juga datang.. ;P

Kalau bisa lebih dari satu kayak di perjanjian lama kayaknya enak, tapi perjanjian baru menyatakan bahwa harus beristri 1, mgkn karena istri 1 aja udah repot, apalagi banyak

kalau aku sih selalu berpedoman sama ayat 2 Korintus 6:14, "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya..." mksudnya di situ ya supaya Tuhan juga nggak mau kali kita hidupnya menderita suatu saat nanti...misalnya nikah sama org" yg ringan tangan, suka selingkuh dan sebagainya...apalagi kalau nggak satu keyakinan sama kita...bisa jadi di rumah itu g ada kesatuan..gimana mau satu kalau cara doanya aja beda....