Anak Ini Ditolong Tuhan Dari Niat Bunuh Diri
Sumber: Jawaban.com

Family / 24 September 2025

Kalangan Sendiri

Anak Ini Ditolong Tuhan Dari Niat Bunuh Diri

Lori Official Writer
2708

Ayu (11 tahun) adalah anak yang aktif mengikuti kegiatan Sanggar Belajar School of Life di BKPN Jemaat Bawomataluo, Nias Selatan. Sejak kecil, hidupnya tidak mudah. Ia berasal dari keluarga broken home – kedua orang tuanya bercerai sejak ia masih kecil. Sehingga Ayu dititipkan kepada sang nenek dari ibunya yang sudah lanjut usia. 

Latar belakang keluarga yang tidak sempurna, membuat Ayu merasa tertolak, ditinggalkan dan bahkan menerima bullyan secara fisik dan ejekan menyakitkan dari teman-temannya. Seringkali ia disebut “anak yatim piatu, miskin dan jelek”. Kondisi ini yang membuat Ayu menyimpan kemarahan kepada bapak dan ibunya. 

“Mama sama bapak udah cerai. Jadi aku kayak marah, soalnya anak-anak lain punya orang tua, sedangkan aku nggak,” ungkap Ayu.

Luka yang semakin dalam akhirnya membentuk Ayu menjadi anak yang keras kepala, sensitif, pendendam dan merasa tidak punya harapan. Sampai suatu kali beban hidupnya terasa memuncak, sepulang sekolah dalam keadaan perut lapar Ayu pergi ke dapur dan memilih untuk memasak sesuatu untuk dia makan. Namun ketika melihat pisau, terbersit pikiran untuk bunuh diri. 

“Karena aku merasa nggak berguna, sering dibilang orang kota, jadi merasa lebih baik nggak ada di dunia ini. Tapi tiba-tiba aku teringat film Tuhan Yesus waktu disalibkan. Aku langsung lempar pisau, terus lari ke halaman. Waktu itu aku takut sambal nangis,” kenang Ayu.

Siapa sangka, tayangan Animasi Superbook episode “Kematian dan Kebangkitan Yesus” yang ia pelajari satu bulan sebelumnya menyadarkan Ayu akan pengorbanan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa-dosanya.

 

Baca Juga:

Perjalanan Steven yang Jadi Anak Taat Berkat Tayangan Superbook

Diejek “Tukang Rongsokan” Bikin Miranda Belajar Melihat Dirinya Berharga di Mata Tuhan

 

Ayu disadarkan bahwa bunuh diri bukanlah pilihan Tuhan atas hidupnya. Sehingga saat itu dia meminta ampun karena tindakannya yang salah. “Aku berdoa bilang, “Tuhan maafkan kesalahanku. Aku pengen bunuh diri tapi itu salah. Mati dengan cara seperti itu salah. Tuhan yang menentukan hidup dan mati, bukan dengan cara bunuh diri.”” Ada ketenangan batin yang ia rasakan setelah berdoa. 

Peristiwa ini ia ceritakan kepada guru tutornya dan melalui sesi bimbingan dan doa, Ayu diberikan penguatan dan perhatian yang membuatnya merasa diterima dan didengarkan. Ia bahkan dilayani untuk menerima Yesus sepenuhnya sebagai Juruslamat, percaya bahwa Tuhan mengasihinya dan komitmen tidak lagi berpikir untuk bunuh diri.

Sejak itu kasih Tuhan mengalir atas hati Ayu, membuatnya menjadi anak yang lebih lembut, tenang dan berpikiran positif. Hubungannya dengan teman-teman yang menjauhinya pun kini dipulihkan dan kini dia punya banyak teman. “Teman-teman mulai nggak nge-bully lagi, terus banyak yang mau berteman sama aku,” terangnya.

Ayu adalah satu dari ribuan anak yang merasakan dampak pemuridan melalui Superbook. Mari berinvestasi bagi masa depan generasi anak kita dengan menghadirkan kisah-kisah Alkitab yang transformatif langsung ke dalam hati mereka, mengizinkan Roh Kudus dan membawa setiap anak untuk mengenal Tuhan, mencintai Firman-Nya dan memiliki hati misi. 

Jika Anda rindu untuk mengubah hidup jutaan anak lainnya. Mari terus dukung pelayanan kami.

BERGABUNG DENGAN CBN

Halaman :
1

Ikuti Kami