Meilani Belajar Jadi Orang Tua yang Hadir Setelah Anaknya Hampir Salah Jalan Karena Gadget
Sumber: dok. Istimewa

Family / 23 September 2025

Kalangan Sendiri

Meilani Belajar Jadi Orang Tua yang Hadir Setelah Anaknya Hampir Salah Jalan Karena Gadget

Claudia Jessica Official Writer
4813

Meilani Siahaan (41), seorang ibu dari dua anak yang tinggal di Medan, Sumatera Utara, tidak pernah menyangka bahwa kehadiran handphone di rumahnya hampir menyesatkan anak sulungnya, Given.

Seperti orang tua lainnya, Meilani memberikan handphone kepada anak sulungnya yang berusia 12 tahun untuk mendukung keperluan sekolah. Tapi siapa yang menyangka akses dari handphonr tersebut hampir saja menyesatkan anak sulungnya.

Hal ini terungkap ketika Given mengatakan kepada Meilani, “Mak, ternyata buat bom itu mudah.”

 

BACA JUGA: Ketulusan Hati Membawa Selma Jadi Guru Sekolah Minggu yang Dipakai Tuhan

 

Sontak melani terkejut dengan perkataan Given. Anaknya menjelaskan bahwa ada tutorial membuat bom yang ia tonton di media sosialnya. Bahkan Given meminta Meilani untuk membelikan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk merakit bom.

Dari peristiwa ini, Meilani menyadari satu kesalahan fatal yang ia lakukan sebagai orangtua adalah membiarkan anaknya memakai gadget dan bereksplorasi di dunia digital dengan bebas tanpa pengawasan.

Meilani teringat akan salah satu modul yang ia pelajari dari The Parenting Project di PAUD Super 5 Joy Kids School mengenai Rumah Tangga Digital.

Lewat modul ini, Meilani disadarkan bahwa teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Jika tidak diawasi, gadget justru bisa merusak karakter dan membawa anak pada hal-hal berbahaya. Ia bersyukur Roh Kudus mengingatkan dirinya untuk lebih tegas menjaga anak-anak dari pengaruh buruk teknologi.

 

BACA JUGA: Anak Ini Ditolong Tuhan Dari Niat Bunuh Diri

 

Rupanya, tak hanya Meilani yang mengalami perubahan, tetapi juga suaminya. Awalnya, sang suami sama sekali tidak mau ikut program parenting ini. Namun, perlahan hatinya terbuka untuk mengikut The Parenting Project.

“Awal-awal ikut parenting ini, bapaknya nggak pernah mau ikut. Tapi beberapa minggu ini dia sudah mau ikut, dan puji Tuhan ada perubahan,” ungkap Meilani.

“Bapaknya mulai terbuka pikirannya, bahwa dia perlu waktu yang banyak untuk kenal sama anaknya. Jadi bapaknya mulai menyisihkan waktunya, walaupun sebentar, untuk dekat sama anaknya,” ujar Meilani penuh syukur.

 

BACA JUGA: Komitmen Bapak Putra: “Saya Tidak Ingin Anak-anak Saya Mencari Figur Lain di Luar Sana”

 

Kini, Meilani dan suaminya berkomitmen menerapkan pola baru dalam keluarga. Handphone tidak lagi digunakan sebebas dulu. Ada batasan waktu, pengawasan, dan pendampingan langsung dari orang tua. Selain itu, hubungan ayah dan anak juga semakin dekat karena adanya kesadaran untuk meluangkan waktu bersama.

Kesaksian Meilani mengingatkan kita semua bahwa gadget tidak bisa lagi dibiarkan menjadi “pengasuh kedua” di rumah. Anak-anak butuh kehadiran orang tua untuk mengarahkan, membatasi, dan menanamkan nilai-nilai Kristus agar mereka bisa menggunakan teknologi dengan bijak.

Melalui The Parenting Project, Meilani disadarkan kembali bahwa orang tua pun perlu terus belajar. Bukan untuk menjadi sempurna, tapi supaya bisa hadir bagi anak-anak dan membimbing mereka melewati tantangan zaman dengan lebih bijak. Ingin tahu lebih lanjut soal The Parenting Project kunjungi: https://theparentingproject.id/ 

 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami