Pernikahan Kristen sering digambarkan sebagai perjalanan yang penuh sukacita. Namun, siapa sangka bahwa kunci dari perjalanan yang indah itu seringkali terletak pada hal-hal kecil yang kita lakukan setiap hari. Pernikahan bukan hanya tentang cinta yang besar di awal, tapi tentang keputusan kecil setiap hari untuk saling menghargai. Di tengah rutinitas, tekanan hidup, dan perubahan emosi, apresiasi menjadi vitamin harian yang menjaga hubungan tetap sehat dan hangat.
BACA JUGA: Apakah Anda Merasa Pernikahan Anda Kurang Bahagia? Cek Prioritas yang Anda Tetapkan
Kita mungkin mudah mengucapkan “Aku mencintaimu” pada hari pernikahan, tetapi seiring berjalannya waktu, justru kalimat seperti “Terima kasih sudah mencuci piring” atau “Aku lihat usaha kerasmu hari ini” yang memiliki kekuatan dahsyat untuk menguatkan ikatan. Apresiasi bukan sekadar pujian. Ia adalah pengakuan bahwa pasangan kita berharga, bahwa setiap usaha kecilnya dilihat dan dihargai.
Bayangkan sebuah malam biasa. Suami pulang kerja dengan lelah, istri mungkin telah menghabiskan harinya mengurus anak dan rumah. Ketika istri menyiapkan makan malam tanpa keluhan, atau ketika suami mengambil inisiatif untuk mencuci mobil di sanalah apresiasi seharusnya hadir. Bukan hanya dalam kata “terima kasih”, tapi juga dalam pelukan hangat, senyuman, atau secangkir teh yang dibuat tanpa diminta. Itulah bahasa apresiasi yang nyata.
Sayangnya, rutinitas sering membuat kita lupa. Kita lebih cepat mengkritik daripada memuji. Kita lebih mudah melihat kekurangan daripada menghargai kelebihan. Padahal, apresiasi adalah bentuk kasih yang membangun, seperti yang diajarkan Rasul Paulus untuk saling membangun (1 Tesalonika 5:11). Setiap kali kita memilih untuk berterima kasih, kita sedang membangun benteng yang melindungi pernikahan kita dari erosi rasa tidak dihargai.
BACA JUGA: Alkitab Bukan Senjata! Kesalahan Fatal yang Banyak Pasangan Kristen Lakukan
Firman Tuhan memberikan kita panduan yang jelas tentang betapa berharganya pasangan kita. Kitab Amsal mengingatkan kita, “Istri yang cakap sukar ditemukan; ia lebih berharga daripada permata” (Amsal 31:10). Ayat ini bukan hanya pujian untuk para istri, tetapi lebih dari itu, ia adalah prinsip untuk semua suami dalam memandang istri mereka sebagai anugerah Tuhan yang sangat berharga, bukan sebagai beban.
Dalam 1 Petrus 3:7, firman Tuhan berkata, “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu... hormatilah mereka...” Perintah untuk menghormati ini adalah bentuk apresiasi yang sangat penting dalam relasi pernikahan Kristen. Ini adalah pengakuan akan nilai dan martabat pasangan kita di hadapan Tuhan.
Jadi, mari kita mulai hari ini dengan kesadaran baru. Mari kita latih mata dan hati kita untuk melihat lebih banyak hal yang patut dihargai dalam diri pasangan kita. Ucapkan terima kasih, tuliskan catatan kecil, atau luangkan waktu untuk benar-benar mendengar. Dengan setiap tindakan apresiasi, kita tidak hanya memelihara cinta, tetapi kita juga memuliakan Tuhan yang telah mempersatukan kita.
Apakah Anda sedang menghadapi tantangan dalam hubungan atau memiliki pertanyaan seputar pernikahan? Kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa CBN. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.
Sumber : Jawaban.com