Tetapi tahukah Anda bahwa “menikah seharusnya tidak menjadi solusi utama bagi anak yang hamil di luar nikah”. Hal terpenting yang perlu kita pastikan adalah pertobatan anak. Jika anak belum bertobat, tetapi justru langsung dinikahkan, keputusan ini bisa jadi jembatan atas beban persoalan anak di kemudian hari. Pintu dosa itu bisa saja akan memunculkan dosa-dosa lainnya, seperti KDRT, pengabaian anak, perselingkuhan dan kasus-kasus lainnya. Kenapa demikian? Karena pernikahan itu dipaksakan. Belum tentu dua anak ini benar-benar siap menikah. Bagaimana mungkin mereka bisa membangun rumah tangga yang sehat?
Jadi apakah Anda lebih baik menjalani kehamilannya, bagaimana nasib anak nantinya? Inilah konsekuensi kesalahan yang harus dijalani oleh anak. Jika anak perempuan kita tidak siap merawat anaknya, pilihan adopsi bisa jadi alternatif. Namun jangan sekali-kali berpikir untuk aborsi. Jangan tutupi dosa dengan dosa lainnya karena anak pasti akan menanggung rasa bersalah seumur hidup.
Biarkanlah anak itu lahir karena itu sudah menjadi bagian dari rencana Tuhan, sekalipun dengan cara yang salah. Kita mengingat kisah Daud yang berzina dengan Batsyeba, Tuhan mengizinkan mereka memiliki anak, walau setelah itu anaknya meninggal. Kemudian Tuhan memakai anak Daud dan Batsyeba yang lain, Salomo, menjadi raja atas Israel.
Baca Juga: Anak Terjebak Konten Pornografi? Ini Cara Memulihkannya dengan Kasih dan Iman
Namun jika anak perempuan kita memilih untuk membesarkan anak tersebut dan menjadi single parent, itu adalah pilihan yang perlu kita hargai dan dukung. Sebagai orang tua, terimalah cucu kita sepenuhnya dengan kasih sayang. Tidak ada istilah “anak haram” karena kita percaya bahwa setiap orang dikasihi oleh Tuhan. Seperti disampaikan dalam Mazmur 139: 13-15, “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketikaaku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.”
Jadi, sebagai orang tua kita perlu mengingat bahwa bahkan hasil dari sebuah kesalahan pun tetap Tuhan perhitungkan! Kehamilan anak di luar nikah adalah dosa, tetapi Tuhan mau memanggil anak kita untuk mengakui dosanya dan bertobat. Dan konsekuensi dari dosa harus siap untuk diterima. Karena itulah orang tua perlu hadir untuk mendukung anak melalui proses ini hingga dia bisa menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas anak yang dia kandung dan atas masa depannya.
Papa, mama, jika saat ini hati Anda begitu hancur setelah mendengar bahwa anak Anda hamil di luar nikah. Mari datanglah mengadu kepada Tuhan – mintalah hati seluas samudera sehingga Anda bisa menjadi orang tua yang bersedia menerima dan merangkul anak kembali dengan kasih. Anda juga bisa berdoa dengan mengucapkan doa ini:
“Tuhan, tolonglah anakku _________ (nama anak), bisa menghadapi kondisi yang berat ini. Sertai dia sehingga dia tetap menanggungnya bersama-Mu. Tolong kami sebagai orang tua dapat selalu mendukung, menjaganya, dan membuat keputusan yang bijak, yang berasal dari hikmat-Mu. Jangan sampai kami mencari jalan pintas yang tidak Engkau kehendaki.”
Atau jika Anda membutuhkan dukungan secara rohani, Layanan Doa kami hadir selama 24 jam sehari untuk Anda. Hubungi kami dengan klik link di bawah ini.