Perencanaan pernikahan adalah momen yang membahagiakan, tetapi bisa menjadi rumit ketika orang tua pasangan telah bercerai dan menikah lagi dengan orang lain. Seperti pernikahan Al dan Alyssa yang telah berlangsung hari ini {16/06). Situasi ini sering menimbulkan pertanyaan:
Bagaimana menyikapinya dengan bijak?
Sebagai pasangan yang ingin menikah, penting untuk memprioritaskan kasih, kebijaksanaan, dan komunikasi yang baik. Berikut beberapa prinsip yang dapat membantu:
1. Utamakan Komunikasi yang Jujur dan Penuh Kasih
Sebelum merencanakan pernikahan, bicarakan dengan pasangan tentang situasi keluarga masing-masing. Diskusikan bagaimana hubungan antara orang tua kandung dan orang tua tiri, serta harapan mereka terkait pernikahan kalian. Jika ada ketegangan, cobalah untuk mendengarkan tanpa menghakimi.
"Segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur." (1 Korintus 14:40)
Dengan komunikasi yang baik, kalian bisa menentukan batasan yang sehat dan menghindari konflik yang tidak perlu.
2. Bersikap Adil dan Menghormati Semua Pihak
Ketika orang tua sudah membentuk keluarga baru, mungkin ada lebih banyak pihak yang terlibat, seperti orang tua tiri atau saudara tiri. Dalam perencanaan pernikahan, usahakan untuk bersikap adil. Misalnya:
Jika mengundang orang tua kandung, pertimbangkan juga untuk mengundang pasangan baru mereka (jika hubungan memungkinkan).
Jika ada acara seperti sesi foto keluarga, diskusikan sebelumnya agar tidak ada yang tersingkirkan.
Tunjukkan kasih dan penghormatan, karena Alkitab mengajarkan:
"Hormatilah ayahmu dan ibumu." (Efesus 6:2)
3. Fokus pada Pernikahan Kalian, Bukan Konflik Masa Lalu
Kadang, pernikahan orang tua yang gagal bisa meninggalkan luka atau ketegangan. Namun, sebagai pasangan yang akan menikah, jangan biarkan masa lalu mengganggu hubungan kalian. Jadikan pernikahan ini sebagai awal baru yang berlandaskan komitmen kepada Tuhan dan satu sama lain.
"Sebab itu, lupakanlah apa yang di belakangmu dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanmu." (Filipi 3:13)
BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>
4. Libatkan Tuhan dalam Setiap Keputusan
Doakan setiap langkah perencanaan pernikahan. Mintalah hikmat dari Tuhan untuk mengambil keputusan yang tepat, terutama dalam hal melibatkan keluarga. Jika ada konflik yang sulit diselesaikan, berdoalah bersama pasangan dan mintalah tuntunan Tuhan.
"Jika ada di antara kamu yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan tanpa membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya." (Yakobus 1:5)
5. Siapkan Hati untuk Memaafkan dan Mengasihi
Terkadang, pernikahan orang tua yang berantakan bisa membawa rasa sakit. Namun, sebagai anak yang akan membangun rumah tangga sendiri, belajar memaafkan adalah langkah penting. Kasih dan pengampunan adalah fondasi kuat dalam sebuah pernikahan.
"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila ada seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13)
Dengan mengandalkan Tuhan dan saling mendukung, pernikahan kalian Anda menjadi berkat bagi banyak orang, termasuk keluarga yang mungkin pernah terluka di masa lalu.
Sumber : Jawaban.com