Pernikahan adalah anugerah Tuhan yang indah, tetapi juga membutuhkan usaha untuk menjaganya. Salah satu tantangan yang sering muncul adalah kebiasaan buruk pasangan yang bisa memicu pertengkaran. Sebagai pasangan Kristen, bagaimana kita seharusnya menyikapi hal ini?
BACA JUGA: 5 Cara Mengatasi Perbedaan Prioritas dengan Pasangan di Dalam Pernikahan
1. Evaluasi Dampaknya
Tidak semua kebiasaan buruk perlu diperdebatkan. Jika hal-hal kecil seperti lupa menaruh handuk di tempatnya atau tidak menutup pasta gigi menjadi penyebab pertengkaran, mungkin kita perlu belajar lebih sabar. Namun, jika kebiasaan tersebut berdampak serius, misalnya mengganggu keuangan, kesehatan, atau hubungan, maka komunikasi yang baik sangat diperlukan.
2. Komunikasi yang Sehat, Bukan Emosi yang Meledak
Efesus 4:26 mengingatkan, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa." Bertengkar dengan emosi tinggi jarang menyelesaikan masalah, malah sering memperburuk keadaan. Cobalah berbicara dengan tenang, ungkapkan perasaan tanpa menyalahkan, dan dengarkan pasangan dengan hati terbuka.
3. Fokus pada Solusi, Bukan Menyalahkan
Daripada terus-menerus mengkritik, lebih baik ajak pasangan mencari solusi bersama. Misalnya, jika ia sering lupa mengerjakan tugas rumah tangga, buatlah jadwal bersama. Dengan bekerja sama, perubahan akan lebih mudah terjadi daripada sekadar memaksakan kehendak.
4. Tetapkan Batasan Jika Diperlukan
Ada kalanya kebiasaan buruk pasangan, seperti boros atau kurang bertanggung jawab, bisa mengancam kesejahteraan keluarga. Dalam kasus seperti ini, penting untuk menetapkan batasan yang jelas dan disepakati bersama.
5. Kenali Pola yang Berulang
Jika pertengkaran terjadi berulang kali tanpa perubahan, mungkin masalahnya lebih dalam. Pertimbangkan untuk mencari bantuan, seperti konseling pernikahan, agar hubungan bisa diperbaiki dengan pendekatan yang lebih bijak.
BACA JUGA: Pasangan NPD, Harus Bagaimana Menyikapinya?
Tuhan menginginkan pernikahan kita penuh dengan kasih dan pengertian. Ketika menghadapi kebiasaan buruk pasangan, pilihlah respon yang membangun, bukan merusak. Dengan kesabaran, komunikasi yang baik, dan kerendahan hati, kita bisa melewati tantangan ini dan memperkuat ikatan pernikahan sesuai dengan rencana-Nya.
Jika Anda sedang menghadapi tantangan dalam hubungan atau memiliki pertanyaan seputar pernikahan, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.
Sumber : Jawaban.com