Jejak Injil 2000 Tahun Lalu di Tanah Hindustan
Sumber: YouTube Jawaban Channel

Fakta Alkitab / 20 May 2025

Kalangan Sendiri

Jejak Injil 2000 Tahun Lalu di Tanah Hindustan

Claudia Jessica Official Writer
2952

India, sebuah negara dengan lebih dari 1,4 miliar penduduk, kembali menjadi sorotan dunia.

Ketegangan di perbatasan Kashmir, meningkatnya nasionalisme, dan isu-isu sensitif terkait kebebasan beragama membuat banyak pihak bertanya, apakah masih ada harapan rohani di tengah kemelut politik dan sosial yang melanda bangsa sebesar ini?

Namun siapa sangka, ribuan tahun lalu, benih pengharapan itu pernah ditanam. Bukan oleh kekuatan politik atau pengaruh budaya besar, tetapi oleh langkah kaki seorang murid Kristus, Rasul Thomas.

Rasul Thomas dan Awal Kekristenan di India

Menurut tradisi Kristen Timur, Rasul Thomas datang ke India sekitar tahun 52 Masehi.

Ia tiba di pantai Malabar, wilayah yang kini dikenal sebagai Kerala, dan mulai memberitakan Injil kepada komunitas Yahudi serta penduduk lokal.

Thomas mendirikan tujuh gereja dan menjadi pionir kekristenan di wilayah India Selatan.

Thomas tidak hanya dikenal karena keraguannya (Yohanes 20:25), tetapi juga kesetinannya yang luar biasa.

Setelah mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus yang bangkit, Thomas menjadi seorang murid yang setia hingga mati martir di Milapore, dekat Chennai saat ini.

Ia pernah berkata, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia” (Yohanes 11:16).

Kisahnya membuktikan bahwa sejak gereja mula-mula, Injil telah menembus batas-batas geografis dan budaya, bahkan ke wilayah dengan dominasi agama dan tradisi yang sangat kuat seperti India.

India dalam Rencana Allah

Meskipun Alkitab tidak menyebut India secara eksplisit, beberapa ayat mengisyaratkan bahwa setiap bangsa, termasuk India, ada dalam jangkauan kasih dan rencana Allah.

Mazmur 72:8–11 menggambarkan seorang Raja yang akan memerintah dari laut ke laut, dan bangsa-bangsa akan mempersembahkan upeti kepada-Nya. Ini merupakan gambaran profetik bahwa Kristus akan disembah oleh semua bangsa.

Sementara itu, Amanat Agung dalam Matius 28:19 menegaskan bahwa Injil adalah untuk semua, termasuk India, “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku”

Gereja yang Bertahan di Tengah Penindasan

Saat ini, India menyimpan paradoks besar. Di satu sisi, terdapat komunitas Kristen yang kuat, terutama di bagian selatan negara itu.

Namun di sisi lain, tekanan dan penganiayaan terhadap umat Kristen semakin meningkat, terutama di wilayah-wilayah mayoritas dengan paham radikal.

Laporan Open Doors tahun 2024 menempatkan India di peringkat ke-11 negara dengan tingkat penganiayaan tertinggi terhadap umat Kristen.

Gereja rumah, penginjil lokal, bahkan keluarga Kristen menjadi sasaran intimidasi dan kekerasan.

Namun seperti yang terjadi di zaman gereja mula-mula, penganiayaan bukanlah akhir. Justru dalam tekanan, iman semakin bertumbuh dan Injil semakin tersebar.

Harapan Masih Ada

Kisah Rasul Thomas mengingatkan kita bahwa satu pribadi yang taat kepada panggilan Tuhan dapat menabur terang di tengah kegelapan.

Hari ini, meski India tampak sebagai medan yang sulit dengan keragaman agama, konflik sosial, dan tekanan politik, kita percaya bahwa Tuhan belum selesai dengan bangsa ini.

Sebagaimana Thomas memberanikan diri melangkah ke tanah asing demi Injil, demikian juga gereja masa kini dipanggil untuk tidak melupakan India dalam doa, pelayanan, dan perhatiannya.

Tuhan mengasihi India, dan juga Pakistan. Di tengah ketegangan dan kekacauan sosial, suara dari Surga tetap berseru: “Damai sejahtera bagi bangsa-bangsa.”

“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:14) 

Ingin tahu lebih dalam tentang jejak Injil di India dan kisah inspiratif Rasul Thomas? Tonton video lengkapnya di YouTube dan temukan bagaimana terang Kristus terus bekerja di tengah tantangan zaman.

 

Sumber : YouTube Jawaban Channel
Halaman :
1

Ikuti Kami