Josh Sullivan mengucap syukur kepada Tuhan dan ribuan orang yang mendoakan keselamatannya setelah ia diculik oleh pria bersenjata bertopeng saat memimpin kebaktian di Motherwell, Afrika Selatan, awal bulan ini.
Siapa itu Josh Sullivan?
Josh Sullivan adalah seorang misionaris asal Amerika yang berfokus pada pendirian gereja untuk komunitas lokal di negara Afrika Selatan.
Sullivan menerima panggilan Tuhan untuk memberitakan firman-Nya pada tahun 2010, yang membuatnya aktif menyebarkan kebenaran-Nya sampai sekarang.
Misionaris yang berumur 45 tahun ini telah tinggal di Afrika Selatan sejak 2018 untuk menyebarkan Injil kepada masyarakat berbahasa Xhosa.
Kronologi Penculikan Josh Sullivan
Pada April 10, 2025, Sullivan mengadakan pertemuan doa di gerejanya bersama sekitar 30 orang lainnya.
Peserta ini termasuk istri dan anak-anaknya yang pindah bersama dengan Sullivan dari Tennessee.
Di tengah-tengah pelaksanaan sermon, empat pria bersenjata masuk dan menculiknya.
Para penculik diketahui menyebut nama Sullivan secara spesifik dan sempat meminta tebusan.
Selama lima hari dalam penyanderaan, keluarga dan jemaat di Amerika aktif menyebarkan kabar penculikan dan meminta doa lewat media sosial.
Menurut WVLT, FBI dan Kedutaan Besar AS sedang dalam proses mengamankan negosiasi, dan keluarga Sullivan telah menerima bukti bahwa ia masih hidup.
Ayah mertua Sullivan menggambarkan situasinya sebagai "sangat tegang."
Sebuah tim penyelamat dikirim ke lokasi tersebut, menurut pernyataan kepolisian, yang menyebutkan bahwa hal itu mengarah pada baku tembak intensitas tinggi.
"Ketika petugas mendekati rumah tersebut, mereka melihat sebuah kendaraan di lokasi. Para tersangka di dalam kendaraan tersebut, saat melihat aparat penegak hukum, diduga mencoba melarikan diri dan melepaskan tembakan ke arah tim," bunyi pernyataan tersebut.
Ia akhirnya berhasil diselamatkan dalam sebuah baku tembak sengit antara polisi Afrika Selatan dan para penculik di sebuah rumah aman di KwaMagxaki, Gqebera.
Tiga penculik tewas dalam aksi penyelamatan tersebut, namun Sullivan ditemukan dalam kondisi selamat di dalam kendaraan para pelaku.
Dalam pernyataan publik pertamanya saat Paskah, Sullivan mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan atas keselamatan dan ketenangan yang ia rasakan selama masa sulit itu.
“Saya ingin memulai dengan mengucap syukur kepada Tuhan karena telah membebaskan saya dari pengalaman terburuk dalam hidup kami. Karena hubungan pribadi saya dengan Yesus, Dia memberikan kedamaian yang saya butuhkan untuk melewati semuanya.” Ia juga berterima kasih kepada semua orang yang mendoakannya.
Kini, Sullivan dan keluarganya telah kembali ke AS dan meminta privasi untuk memulihkan diri.
Ia berjanji akan menceritakan kisah penyelamatannya secara lengkap di waktu yang tepat.
Kasus ini menyoroti meningkatnya tren penculikan untuk tebusan di Afrika Selatan dalam satu dekade terakhir.
Menurut otoritas setempat, kejadian penculikan seperti ini telah mencapai rekor tertinggi di Afrika Selatan dengan rata-rata 51 kasus setiap harinya.
Tidak hanya itu, negara ini juga menghadapi penembakan massal yang mematikan serta tingkat pembunuhan yang termasuk tertinggi di dunia.
Mari dukung para misionaris dengan doa dan kesadaran, mulai dengan membagikan kisah ini.
Sumber : Berbagai sumber