7 Dampak Hukuman Fisik yang Diterima Anak Terhadap Karakternya
Sumber: Canva.com

Parenting / 4 April 2025

Kalangan Sendiri

7 Dampak Hukuman Fisik yang Diterima Anak Terhadap Karakternya

Aprita L Ekanaru Official Writer
2743

Pernahkah Anda berpikir bahwa satu pukulan atau cubitan bisa meninggalkan bekas yang jauh lebih dalam daripada sekadar rasa sakit sesaat?

Faktanya, hukuman fisik tidak hanya melukai tubuh anak, tetapi juga membentuk karakter dan masa depannya dengan cara yang sering kali tidak disadari orang tua.

 

BACA JUGA: Elephant Parenting: Rahasia Orang Tua Sukses atau Jebakan Besar

 

Berikut adalah tujuh dampak hukuman fisik pada anak yang bisa memengaruhi kepribadiannya hingga dewasa:

1. Luka Fisik yang Menjadi Luka Batin

Hukuman fisik seperti pukulan atau cubitan mungkin meninggalkan memar yang hilang dalam beberapa hari. Namun, rasa sakit emosionalnya bisa bertahan jauh lebih lama. Anak-anak yang sering mendapat hukuman fisik cenderung tumbuh dengan perasaan tidak aman dan sulit mempercayai orang lain, terutama figur otoritas.

2. Anak Belajar Melawan, Bukan Menghormati

Ketika orang tua menggunakan kekerasan untuk mendisiplinkan anak, pesan yang tersampaikan adalah "Masalah bisa diselesaikan dengan kekuatan fisik." Alih-alih patuh, anak justru belajar bahwa melawan adalah cara untuk menghadapi konflik. Ini dapat memicu sikap memberontak, baik di rumah maupun di lingkungan sosial.

3. Siklus Kekerasan yang Tak Pernah Berakhir

Anak-anak adalah peniru ulung. Jika mereka terbiasa melihat kekerasan sebagai solusi, besar kemungkinan mereka akan melakukan hal yang sama pada teman, pasangan, atau bahkan anak mereka kelak. Dampaknya, pola pengasuhan negatif ini bisa terus diwariskan dari generasi ke generasi.

 

BACA JUGA: 7 Hal yang Harus Orang Tua Pahami Tentang Kecerdasan Anak

 

4. Depresi dan Trauma yang Terpendam

Rasa takut dan sakit yang dialami anak dapat berkembang menjadi trauma jangka panjang. Beberapa anak mungkin menunjukkan gejala depresi, seperti menarik diri dari pergaulan, sulit konsentrasi, atau kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai. Tanpa penanganan yang tepat, trauma ini bisa terbawa hingga dewasa.

5. Anak Lebih Rentan Menyakiti Diri Sendiri

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang sering mengalami hukuman fisik memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk melukai diri sendiri (self-harm). Ini terjadi karena mereka tidak tahu cara mengungkapkan emosi dengan sehat, sehingga melampiaskannya melalui tindakan destruktif.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

6. Hambatan Perkembangan Kognitif

Stres akibat kekerasan fisik dapat mengganggu perkembangan otak anak, terutama dalam hal kemampuan berpikir, memori, dan konsentrasi. Anak mungkin kesulitan belajar, mengambil keputusan, atau mengelola emosi dengan baik. Dampaknya bisa terlihat pada prestasi akademik dan keterampilan sosialnya.

7. Pergaulan Bebas sebagai Pelarian

Anak yang merasa tidak dicintai atau terus-menerus dihukum cenderung mencari validasi di luar rumah. Mereka lebih rentan terjerumus dalam pergaulan bebas, narkoba, atau kenakalan remaja sebagai bentuk pelarian dari tekanan emosional yang dialami.

 

BACA JUGA: Bagaimana Respon Orang Tua yang Benar Saat Anak Menegur?

 

Lalu, Apa Solusinya?

Mendidik anak memang penuh tantangan, tetapi kekerasan bukanlah jawaban. Cobalah metode disiplin positif seperti memberikan konsekuensi logis, komunikasi empatik, dan menjadi teladan yang baik. Ingat, tujuan pengasuhan adalah membentuk karakter kuat, bukan ketakutan.

Jika Anda pernah mengalami hukuman fisik di masa kecil dan merasakan dampaknya hingga kini, tidak ada kata terlambat untuk memulai proses penyembuhan. Berkonsultasilah dengan psikolog atau bergabung dalam komunitas parenting untuk belajar cara mendidik anak tanpa kekerasan.

 

"Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut."

(Matius 18:6)

 

Jika hari-hari ini Anda sedang menghadapi tantangan sebagai orang tua, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami