2. Membentuk Karakter Anak
Tidak dapat dipungkiri, orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan masa depan anak. Namun, tanggung jawab ini seringkali diabaikan atau dianggap remeh. Kisah Raja Daud dalam Alkitab adalah contoh nyata bagaimana kegagalan dalam mendidik anak dapat membawa konsekuensi yang menghancurkan.
BACA JUGA: Ajarkan Anak Memiliki Karakter yang Kuat di Luar Rumah
Daud, meskipun dicintai Tuhan dan dianggap sebagai raja yang sukses, gagal dalam mendidik anak-anaknya. Anak-anaknya memberontak, bahkan ada yang berusaha membunuhnya. Mengapa ini terjadi? Salah satu alasannya adalah karena Daud tidak pernah mendisiplinkan anak-anaknya dengan benar. Ia lebih fokus pada urusan kerajaan daripada membangun hubungan yang sehat dengan anak-anaknya.
Imam Eli dan Samuel juga mengalami kegagalan serupa. Anak-anak mereka tumbuh menjadi orang yang tidak takut akan Tuhan dan terlibat dalam perilaku yang merusak. Ini mengingatkan kita bahwa kesuksesan di luar rumah tidak berarti apa-apa jika kita gagal dalam mendidik anak-anak kita.
BACA JUGA: Banyak Masalah di Pekerjaan, Gimana Agar Tidak Melampiaskan Kemarahan pada Anak?
Amsal 22:6 mengingatkan, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Sebagai orang tua, kita dipanggil untuk tidak hanya memberikan materi, tetapi juga membimbing anak-anak kita dalam kebenaran dan disiplin yang penuh kasih.
3. Anak adalah Warisan Terbesar Orang Tua
Banyak orang tua berpikir bahwa warisan terbesar mereka adalah harta atau bisnis yang sukses. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa warisan terbesar seorang bapak adalah anak-anak yang hidup dalam kebenaran dan menjadi berkat bagi lingkungan sekitarnya.
Amsal 23:24-25 mengatakan, “Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia. Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita, biarlah beria-ria dia yang melahirkan engkau.”
Sumber : Jawaban.com