Vatikan melaporkan bahwa Paus Fransiskus saat ini berada dalam kondisi kritis. Hasil tes darah terbaru yang dirilis pada Minggu (23/2/2025) menunjukkan adanya tanda-tanda awal gagal ginjal. Meskipun demikian, Paus tetap waspada, responsif, dan masih menghadiri misa.
Doa dan dukungan untuk Paus Fransiskus terus mengalir dari berbagai penjuru dunia. Dari Argentina, tanah kelahirannya, hingga Kairo, pusat Islam Sunni, serta dari sekolah-sekolah di Roma, semua mendoakan kesembuhannya.
Di New York, Kardinal Timothy Dolan mengajak umat Katolik untuk bersatu dalam doa bagi pemimpin gereja mereka.
"Karena Bapa Suci kita, Paus Fransiskus, sedang dalam kondisi kesehatan yang sangat, sangat rapuh, dan mungkin mendekati kematian," ujar Dolan dalam homilinya di Katedral St. Patrick. Ia juga menyampaikan harapannya agar Paus dapat segera pulih.
Di Argentina, umat Katolik berkumpul di Katedral Buenos Aires untuk mendoakan Paus Fransiskus. Sementara itu, Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed al-Tayeb, yang memiliki hubungan dekat dengan Paus, menyampaikan doa melalui media sosialnya.
"Saya berdoa kepada Allah agar saudara saya terkasih, Paus Fransiskus, segera pulih dan memberinya kesehatan dan kesejahteraan yang baik sehingga ia dapat melanjutkan perjalanannya dalam melayani kemanusiaan," tulis Sheikh Ahmed al-Tayeb di Facebook.
Dukungan juga datang dari komunitas Yahudi. Komite Yahudi Amerika menyatakan solidaritasnya melalui platform X dengan pesan, "Kami berdiri bersama dengan saudara-saudari Katolik kami selama masa yang penuh tantangan ini."
Di Roma, anak-anak sekolah mengirimkan kartu ucapan untuk Paus, sementara para uskup di Italia mengadakan misa dan doa rosario khusus demi kesembuhannya.
Perkembangan Kesehatan Paus Fransiskus
Dalam pernyataan resmi Vatikan, tim dokter menyatakan bahwa kondisi Paus masih kompleks dan memerlukan pemantauan ketat.
"Kompleksitas gambaran klinis, dan penantian yang diperlukan untuk terapi obat untuk memberikan beberapa umpan balik, menentukan bahwa prognosisnya tetap hati-hati," kata salah satu dokter yang menangani Paus Fransiskus.
Dengan mempertimbangkan usia, kondisi kesehatan yang rapuh, serta riwayat penyakit paru-parunya, dokter tetap mewaspadai kemungkinan perubahan mendadak dalam kesehatannya.
Spekulasi mengenai kemungkinan Paus Fransiskus mengundurkan diri pun kembali mencuat, mengingat kondisinya yang semakin lemah.
Namun, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Vatikan terkait kemungkinan tersebut.
Doa Khusus di Vatikan
Seharusnya, Paus Fransiskus memimpin misa pada Minggu pagi di Basilika Santo Petrus dan menahbiskan diakon sebagai bagian dari perayaan Tahun Suci Vatikan.
Namun, karena kondisi kesehatannya, tugas tersebut diambil alih oleh Uskup Agung Rino Fisichella.
Dalam misa tersebut, Uskup Agung Fisichella memimpin doa khusus untuk Paus Fransiskus dan menyampaikan pesan bahwa meskipun Paus berada di rumah sakit, ia tetap dekat di hati umatnya.
"Meskipun ia berada di ranjang rumah sakit, kami merasa Paus Fransiskus dekat dengan kami. Kami merasa ia hadir di antara kami," ujarnya di hadapan ratusan diakon berjubah putih.
Kondisi Terkini Paus Fransiskus
Senin (24/2/2025), Kantor Pers Vatikan merilis pembaruan kondisi Paus melalui Instagram resminya.
"Malamnya berjalan baik; Paus tidur dan sedang beristirahat," demikian pernyataan resmi Vatikan.
Selain itu, Paus Fransiskus telah menerima transfusi darah untuk meningkatkan kadar hemoglobinnya.
Sementara itu, jumlah trombositnya masih stabil, meskipun tes darah terbaru menunjukkan tanda awal gangguan ginjal ringan.
Paus juga tetap menjalani terapi oksigen untuk membantu pernapasannya.
Umat Katolik di seluruh dunia terus mendoakan kesembuhan Paus Fransiskus, sementara tim medis tetap memantau perkembangannya dengan ketat.
Sumber : Berbagai Sumber