Pernahkah Anda membayangkan berada dalam situasi di mana pernikahan Anda terancam oleh kehadiran orang ketiga yang enggan mundur?
Bukan hanya rasa sakit akibat pengkhianatan pasangan, tetapi juga kebingungan menghadapi seseorang yang bersikeras berada di tengah-tengah rumah tangga Anda. Lalu, sebagai seorang Kristen, bagaimana seharusnya kita bersikap?
BACA JUGA: Menghindari Perselingkuhan, Miliki Batasan Pertemanan Saat Sudah Menikah
Pengkhianatan dalam pernikahan adalah salah satu pengalaman paling menyakitkan yang dapat dialami seseorang. Ketika pasangan berselingkuh, rasa percaya yang dibangun selama bertahun-tahun seolah hancur dalam sekejap. Namun, situasinya menjadi semakin rumit jika pihak ketiga yang terlibat tidak ingin berpisah.
Dalam situasi ini, iman dan hikmat dari Tuhan menjadi sangat penting untuk mengambil keputusan yang benar sesuai dengan nilai-nilai Kristiani.
1. Tetap Fokus pada Penyelesaian Hubungan dengan Pasangan
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengarahkan perhatian Anda kepada pasangan. Ingatlah, pernikahan adalah komitmen antara suami, istri, dan Tuhan. Ketika masalah seperti ini muncul, pasangan Anda adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas pernikahan yang sedang goyah.
BACA JUGA: Keluar dari Jerat Perselingkuhan, Gimana Caranya?
2. Berikan Batasan yang Tegas kepada Orang Ketiga
Meskipun pasangan Anda adalah pihak utama yang perlu Anda ajak berdamai, orang ketiga yang terlibat juga perlu dihadapi. Namun, penting untuk melakukannya dengan bijaksana dan dalam kerangka kasih, meskipun situasinya sangat emosional.
Sumber : Jawaban.com