Cara The Parenting Project Membuat Anak Lebih Tertib dan Orang Tua Lebih Sabar
Sumber: Jawaban.com

Family / 17 January 2025

Kalangan Sendiri

Cara The Parenting Project Membuat Anak Lebih Tertib dan Orang Tua Lebih Sabar

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
1108

Seorang anak laki-laki yang tumbuh tanpa figur seorang ayah yang kuat dapat membuatnya kesulitan memahami peran seorang ayah dan bagaimana cara menjadi seorang ayah yang baik. Inilah yang dialami Birhof (34 tahun), seorang kepala keluarga yang tengah berjuang menjalani perannya sebagai suami dan ayah untuk keluarga kecilnya.

Sebagai seorang ayah muda yang kehilangan figur ayah sejak kecil, Birhof mengakui banyak mengalami kesulitan dalam mendidik anak-anaknya. Karena sejak kecil Birhof hanya dibesarkan oleh ibunya, ia tidak pernah benar-benar memahami peran seorang ayah. "Kalau sedang ibadah anak saya yang pertama seringkali tidak bisa tenang. Jadi, saya marahi dan pukul dia, supaya duduk diam..." ujar Birhof memulai ceritanya.

Baca Juga : Rasa Cemas Tanpa Sebab dan Emosi Tak Terkendali, Telah Dipulihkan!

Briel, anak sulungnya yang aktif dan energik, sering memukul, mendorong, atau memanjat hingga terjatuh. Terkadang tanpa sadar, ia melampiaskan emosinya dengan bentakan dan hukuman fisik yang justru membuat anaknya menangis dengan kencang. Kejadian seperti itu membuat Birhof merasa gagal sebagai ayah. 

"Setelah ibadah, kami kasih jeda dan kami umumkan kalau akan ada kegiatan The Parenting Project di gereja. Dari 12 peserta yang ingin mengikuti kegiatan ini, ada Pak Birhof. Meskipun ada anak kecil, Pak Birhof tetap bertahan hingga acara selesai. Hal ini menunjukkan bahwa Pak Birhof memiliki keinginan kuat untuk memahami lebih dalam tentang kegiatan parenting ini, " ungkap Pdt. Amelia Mongi dari GSJA Elshaday Makalelon. 

Sebuah perubahan terjadi saat Birhof dan istrinya mengikuti kegiatan The Parenting Project di GSJA Elshaday Makalelon. Dalam modul "Tangki Emosi Anak," ia menemukan kebenaran yang mengguncang hatinya, bahwa cara ia mendidik anak-anaknya adalah cerminan dari luka masa lalunya. Kehilangan sosok ayah sejak kecil membuatnya tak memiliki figur panutan untuk menjalankan peran tersebut.  

Birhof dan istrinya sudah mengikuti kegiatan The Parenting Project ini hingga modul terakhir. Dan saat ini cara didik Birhof berubah. Ia belajar mengendalikan emosi dan memahami bahwa pola asuh bukan hanya tanggung jawab istrinya. Ia mulai berbicara lembut pada Briel.

Baca Juga : Mengubah Luka Masa Kecil Menjadi Pelajaran Berharga sebagai Orang Tua

"Puji Tuhan, The Parenting Project sangat bagus untuk saya bisa belajar menjadi ayah yang baik yang tidak pernah saya dapatkan."

Ketika Briel mulai aktif, Birhof mengarahkan tanpa membentak, dan hasilnya? Si kecil yang dulu sulit diatur kini mulai mendengar dan menurut. Bahkan, ada rutinitas baru yang Birhof bentuk di keluarganya seperti mezbah keluarga untuk mendekatkan hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama anggota keluarga.  

Menjadi orang tua adalah sebuah proses pembelajaran yang terus berlangsung. Tidak ada orang tua yang sempurna, sementara itu setiap anak yang dilahirkan adalah unik. Bagian terpenting adalah bagaimana Anda bisa memberikan hal yang terbaik untuk keluarga mereka. Dengan kasih, kesabaran, dan bimbingan yang baik, sebuah keluarga bisa pulih dari konflik dan kembali harmonis.

Bagaimana dengan Anda? Siapkah memulai perubahan untuk keluarga tercinta? Bergabung bersama kami dengan kunjungi The Parenting Project.id

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami